TOKYO. Pesona harga emas belum memudar. Analis memperkirakan tahun ini harga emas berpeluang menembus US$ 1.300 per ons troy. Para investor bakal mengalihkan dananya dari mata uang ke logam mulia.Analis Standard Bank Plc, Bruce Ikemizu, menilai, mata uang euro dan dollar Amerika Serikat mungkin akan kehilangan daya tariknya. Sebab, kondisi ekonomi di negara maju saat ini masih di bawah negara-negara emerging market seperti China.Saat ini belum ada instrumen investasi yang pas untuk menggantikan dollar AS dan euro. Maka itu, menurut Ikemizu, pilihannya adalah emas."AS tidak lagi mendominasi perekonomian dunia. Kini yang mendorong ekonomi global adalah pertumbuhan negara-negara berkembang," kata Ikemizu di Jepang, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (18/6).Sampai pukul 19.00 WIB, Jumat, harga emas untuk pengiriman Agustus 2010 di divisi Comex NYMEX bertengger di posisi US$ 1.248,3 per ons troy, mendekati posisi tertingginya tahun ini di level US$ 1.248,7 per ons troy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga Emas Bisa Menembus US$ 1.300
TOKYO. Pesona harga emas belum memudar. Analis memperkirakan tahun ini harga emas berpeluang menembus US$ 1.300 per ons troy. Para investor bakal mengalihkan dananya dari mata uang ke logam mulia.Analis Standard Bank Plc, Bruce Ikemizu, menilai, mata uang euro dan dollar Amerika Serikat mungkin akan kehilangan daya tariknya. Sebab, kondisi ekonomi di negara maju saat ini masih di bawah negara-negara emerging market seperti China.Saat ini belum ada instrumen investasi yang pas untuk menggantikan dollar AS dan euro. Maka itu, menurut Ikemizu, pilihannya adalah emas."AS tidak lagi mendominasi perekonomian dunia. Kini yang mendorong ekonomi global adalah pertumbuhan negara-negara berkembang," kata Ikemizu di Jepang, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (18/6).Sampai pukul 19.00 WIB, Jumat, harga emas untuk pengiriman Agustus 2010 di divisi Comex NYMEX bertengger di posisi US$ 1.248,3 per ons troy, mendekati posisi tertingginya tahun ini di level US$ 1.248,7 per ons troy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News