Harga Emas Cetak Rekor karena Ketidakpastian Pemilu AS dan Konflik Timur Tengah



KONTAN.CO.ID - Harga emas mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Selasa (29/10), didorong oleh ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS, konflik di Timur Tengah, serta ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang meningkatkan daya tarik logam mulia ini.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 1% menjadi US$2.769,25 per ons troi pada pukul 10:17 ET (1417 GMT), setelah mencapai puncak rekor US$2.772,42 di awal sesi. Sementara itu, emas berjangka AS ditutup 0,9% lebih tinggi pada US$2.781,10.

Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor, Orang di India Tetap Borong Emas


Harga emas cenderung meningkat di lingkungan suku bunga rendah dan sering kali dianggap sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar. Harga emas telah melonjak lebih dari 34% sepanjang tahun ini.

"Emas didukung oleh taruhan safe-haven, karena ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik berlanjut, dengan Jepang kini juga menambah ketidakpastian politik setelah pemilu akhir pekan lalu," kata Peter Grant, Vice President and Senior Metals Strategist di Zaner Metals.

Di medan politik AS, mantan Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris terlibat dalam persaingan ketat menuju Gedung Putih.

Di sisi geopolitik, setidaknya 93 warga Palestina tewas atau hilang dalam serangan Israel di Gaza utara, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Baca Juga: Harga Emas Mendekati Rekor Tetapi Tertahan Penguatan Dolar AS, Selasa (29/10)

Investor menanti serangkaian data ekonomi, termasuk laporan pekerjaan ADP, Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, serta laporan payrolls untuk memahami lebih lanjut sikap kebijakan The Fed, dengan keputusan suku bunga berikutnya pada 7 November.

Pasar saat ini memperkirakan 98% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed pada bulan November.

"Emas seharusnya mempertahankan kecenderungan naik dan bahkan mungkin mendekati $2.800 dalam beberapa hari ke depan, selama risiko pemilu AS terus membebani sentimen pasar, sementara ekspektasi penurunan suku bunga Fed tetap terjaga," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group.

Reli harga emas ini diperkirakan akan berlanjut hingga 2025, didukung oleh latar belakang suku bunga AS yang menguntungkan dan ketegangan geopolitik yang terus meningkatkan daya tariknya, menurut survei Reuters.

Baca Juga: Harga Emas Spot ke US$2.753,00 Selasa (29/10) Siang, Dekati Rekor Tertinggi

Di India, para pembeli menunda pembelian karena harga yang sangat tinggi meski memasuki musim festival Dhanteras dan Diwali.

Di tempat lain, harga perak spot naik 1,9% menjadi US$34,32 per ons, platinum naik 1,6% menjadi US$1.049,10, dan palladium naik 0,2% menjadi US$1.221,00 setelah menyentuh tertinggi 10 bulan karena kekhawatiran sanksi terhadap produsen utama, Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto