KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia kembali mencatat rekor baru pada Rabu (1/10), menembus level US$3.890 per ounce. Lonjakan ini dipicu meningkatnya permintaan aset safe haven seiring terjadinya shutdown pemerintahan AS. Mengutip tradingeconomics, kebuntuan politik antara Kongres dan Gedung Putih yang menggagalkan kesepakatan anggaran memaksa pemerintah AS menghentikan sebagian besar operasionalnya.
Kinerja Saham Tambang Emas di Bursa
Sejalan dengan reli harga emas, saham-saham emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak bervariasi hingga penutupan perdagangan Rabu (1/10) pukul 16.00 WIB.- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Harga saham ANTM ditutup di Rp3.210, naik 1,58% dibanding penutupan sehari sebelumnya. Saham sempat menyentuh level tertinggi Rp3.230 sebelum kembali melandai.
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Saham MDKA melemah 2,37% ke Rp2.060. Padahal, sempat menyentuh level tertinggi Rp2.170 sebelum terkoreksi.
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Menjadi pencetak kenaikan tertinggi, saham BRMS melesat 11,31% ke level Rp935 per saham.
- PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) Harga saham PSAB naik 3,60% ke level Rp575 per saham.
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) Saham ARCI menguat tipis 0,50% ke Rp1.010 per saham.
ARCI Chart by TradingView
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Mengalami penurunan terdalam, saham AMMN anjlok 3,81% ke Rp6.950, setelah sempat menyentuh level tertinggi Rp7.225.
- PT United Tractors Tbk (UNTR) Saham UNTR melemah 2,71% ke Rp26.050, setelah sempat mencapai level tertinggi Rp26.800.