KONTAN.CO.ID - Harga emas mencapai rekor tertinggi baru pada hari Kamis (4/4), menembus angka US$2.300 per ons troi. Didorong oleh prospek penurunan suku bunga AS tahun ini setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan data ekonomi yang optimis tidak mengubah gambaran keseluruhan kebijakan moneter. Melansir
Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi US$2.287,88 per ons troi, pada 1230 GMT, berhenti sejenak setelah mencapai rekor tertinggi US$2.304,09 pada awal sesi perdagangan.
Sedangkan, harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi US$2.306,70.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik ke Rp 1.283.000, Begini Proyeksinya ke Depan "Ada permintaan besar yang datang dari Asia, terutama dari China dan permintaan yang kuat dari bank sentral. Kami memiliki risiko geopolitik dan ekspektasi seputar penurunan suku bunga bank sentral. Semua faktor ini mengangkat harga emas lebih tinggi," kata Carlo Alberto De Casa, analis pasar di Kinesis Money. Pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, pada hari Rabu (3/4) terus fokus pada perlunya lebih banyak perdebatan dan data sebelum suku bunga AS diturunkan, sebuah langkah yang diperkirakan akan terjadi di pasar keuangan pada bulan Juni. Pedagang saat ini memperkirakan sekitar 59% kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Juni, menurut CME FedWatch Tool. Emas, yang tidak memberikan bunga, akan mendapatkan keuntungan ketika suku bunga turun karena hal ini mengurangi opportunity cost memegang emas batangan. Fokus saat ini beralih ke data non-farm payrolls AS untuk bulan Maret yang akan dirilis pada hari Jumat (5/4), yang dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga pertama The Fed. Pembelian yang kuat dari bank sentral dan arus masuk aset-aset
safe-haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik telah meningkatkan permintaan emas, membantu mendorong harga emas naik lebih dari 25% sejak bulan Oktober.
Baca Juga: Harga Emas Spot Mencapai Rekor Tertingginya yang ke-5 Berturut-turut "Reli emas yang terik mungkin memiliki ruang lebih lanjut untuk jangka menengah," kata bank Singapura OCBC dalam sebuah catatan. "Bukti sejarah sejak tahun 2001 menunjukkan bahwa emas menguat ketika siklus kenaikan suku bunga Fed berakhir dan terus memperpanjang pergerakan bullishnya ketika siklus penurunan suku bunga Fed dimulai. Oleh karena itu, kami mewaspadai risiko kemunduran." Di tempat lain, harga perak di pasar spot turun 0,8% menjadi US$26,99 per onss troi setelah mencapai level tertinggi sejak Juni 2021. Platinum naik 0,1% menjadi US$937,85 dan paladium stabil di US$1.013,48. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto