KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas mencapai rekor tertinggi pada Jumat (31/1), bahkan sempat menyentuh angka US$ 2.800 per ons troi, karena pelaku pasar memburu aset safe haven setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali ancaman tarifnya. Mengutip Reuters, harga emas spot stabil di level US$ 2.795,52 per ons troi pada pukul 11:18 GMT, setelah mencapai rekor tertinggi US$ 2.800,99 di awal sesi. Harga naik lebih dari 6% untuk bulan ini dan 1% untuk minggu ini. Harga emas berjangka AS ada di level US$ 2.820,10 per ons troi.
"Reli ini bisa bertahan selama masih ada ketidakpastian di pasar. Banyak ketidakpastian hari ini berasal dari ketidaktahuan apakah dan bagaimana tarif akan diterapkan," kata ahli strategi komoditas WisdomTree, Nitesh Shah. Baca Juga: Harga Logam Mulia Makin Berkilau di 2025, Ini Pendorongnya Pada Kamis (30/1), Trump menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat akan mengenakan bea masuk sebesar 25% atas impor dari Meksiko dan Kanada dan mengatakan bahwa ia masih mempertimbangkan tarif baru atas barang-barang China. Emas batangan merupakan aset pilihan selama masa gejolak ekonomi dan geopolitik. "Kami melihat pembelian oleh bank sentral sebagai kekuatan struktural terkuat di pasar emas, yang mendukung pandangan konstruktif jangka panjang kami," kata Carsten Menke, analis di Julius Baer. Fokus pasar sekarang akan beralih ke laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS bulan Desember yang akan dirilis pada pukul 13.30 GMT, tolok ukur inflasi yang disukai Federal Reserve, yang akan dirilis hari ini. Awal minggu ini, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan data inflasi dan pekerjaan akan menentukan kapan pelonggaran akan tepat. Baca Juga: Harga Emas Bullish, Intip Strategi Investasinya