Harga Emas dan Nikel Kinclong, Simak Rekomendasi Saham Aneka Tambang (ANTM)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dinilai masih menarik seiring solidnya harga emas dan nikel yang menjadi komoditas andalannya.

Di tengah kebijakan Amerika Serikat (AS), yakni Federal Reserve (The Fed) dan beberapa bank sentral lainnya meningkatkan tingkat bunga acuan, harga emas masih relatif solid di level US$ 1.800 per ons troi. Patut dicermati jika beberapa bank sentral telah melakukan pembelian emas dalam jumlah besar pada tahun lalu.

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan memproyeksi harga emas di tahun ini akan menguat, berada di level US$ 1.800 per oz  sampai US$ 1.850 per oz.


Sementara itu, menurut Felix prospek nikel ditopang sentimen positif seiring pembukaan kembali (reopening) ekonomi China yang dapat mendorong permintaan nikel. Ini karena China merupakan konsumen terbesar nikel di dunia.

Namun, dia memperkirakan permintaan nikel bakal relatif stagnan karena potensi resesi global. Felix mengestimasi harga nikel berada di kisaran US$ 24.000 sampai US$ 25.000 per ton, dari harga rerata pada 2022 di level US$ 25.597 per ton.

Baca Juga: Tingkatkan Cadangan, Aneka Tambang (ANTM) Aktif Cari Tambang Emas Potensial Baru

Di sisi lain, prospek ANTM juga disokong oleh proyek strategis pendukung yang masih on-track. Pada akhir 2022, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah melakukan penyaluran listrik tahap 1 sebesar 15 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan (smelter) Feronikel Halmahera yang berkapasitas 13.500 ton.

Apabila berproduksi secara penuh, produksi feronikel  emiten pelat merah ini dapat mencapai 40.500 ton dan ditargetkan dapat melangsungkan commercial operation date (COD) pada paruh pertama 2023.

Selain itu, pembangunan smelter bauksit Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, akan kembali dilanjutkan setelah adanya kesepakatan bersama dengan konsorsium setelah mencapai mediasi.

Panin Sekuritas merekomendasikan beli saham ANTM  dengan target harga di Rp 2.800.

 
ANTM Chart by TradingView

“Kami masih mempertahankan outlook positif untuk ANTM didukung oleh solidnya harga komoditas, mulai beroperasinya smelter feronikel Halmahera Timur, serta  masih tingginya minat masyarakat untuk investasi pada logam mulia khususnya emas,”  tulis Felix dalam riset, Rabu (12/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari