MELBOURNE. Sejumlah komoditas mengalami lonjakan setelah pengumuman stimulus the Federal Reserve ronde dua. Beberapa di antaranya yakni harga emas dan perak. Asal tahu saja, pada pukul 13.18 waktu Melbourne, kontrak harga emas naik 0,4% menjadi US$ 1.354,45 per troy ounce. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 23%. Sementara itu, kenaikan juga dialami oleh perak. Kontrak harga perak untuk pengantaran cepat meroket 1,2% menjadi US$ 25,1575 per troy ounce, hingga akhirnya ditransaksikan di level US$ 25,0750 pada pukul 13.18 waktu Melbourne. Sepanjang tahun ini, kontrak harga perak sudah melejit hingga 48%. Penyebab terjadinya lonjakan harga komoditas ini disebabkan oleh melemahnya dollar. Sementara, dollar keok setelah the Fed mengumumkan stimulus senilai US$ 600 miliar untuk pembelian surat utang AS dan US$ 300 miliar dalam bentuk Investasi kembali (reinvest). "Selama dollar masih melanjutkan pelemahan, maka harga komoditas bakal menanjak terus," jelas Ben Westmore, minerals and energy economist National Australia Bank Ltd di Melbourne. Hari ini, dollar ditransaksikan pada level US$ 1,4113 per euro dari US$ 1,4139 di New York kemarin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga emas dan perak melejit seiring pelemahan dollar
MELBOURNE. Sejumlah komoditas mengalami lonjakan setelah pengumuman stimulus the Federal Reserve ronde dua. Beberapa di antaranya yakni harga emas dan perak. Asal tahu saja, pada pukul 13.18 waktu Melbourne, kontrak harga emas naik 0,4% menjadi US$ 1.354,45 per troy ounce. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 23%. Sementara itu, kenaikan juga dialami oleh perak. Kontrak harga perak untuk pengantaran cepat meroket 1,2% menjadi US$ 25,1575 per troy ounce, hingga akhirnya ditransaksikan di level US$ 25,0750 pada pukul 13.18 waktu Melbourne. Sepanjang tahun ini, kontrak harga perak sudah melejit hingga 48%. Penyebab terjadinya lonjakan harga komoditas ini disebabkan oleh melemahnya dollar. Sementara, dollar keok setelah the Fed mengumumkan stimulus senilai US$ 600 miliar untuk pembelian surat utang AS dan US$ 300 miliar dalam bentuk Investasi kembali (reinvest). "Selama dollar masih melanjutkan pelemahan, maka harga komoditas bakal menanjak terus," jelas Ben Westmore, minerals and energy economist National Australia Bank Ltd di Melbourne. Hari ini, dollar ditransaksikan pada level US$ 1,4113 per euro dari US$ 1,4139 di New York kemarin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News