Harga emas di Asia masih mengambang di US$ 1.200



MELBOURNE. Harga kontrak emas dunia masih tertekan di pasar Asia pagi ini (24/11). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 11.14 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran segera diperdagangkan di posisi US$ 1.200,28 per troy ounce dari posisi akhir pekan lalu (21/11) di level US$ 1.201,55 per troy ounce.

Pada Jumat pekan lalu, harga emas sempat bertengger di posisi US$ 1.207,93 per troy ounce yang merupakan level tertinggi sejak 30 Oktober. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,2% menjadi US$ 1.201 per troy ounce di Comex.

Belakangan, harga emas memang semakin menurun seiring spekulasi kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve. Kendati demikian, pada akhir pekan lalu, China memangkas suku bunga pinjamannya untuk pertama kali sejak 2012 untuk mendongkrak kembali perekonomian mereka.


Sentimen lain yang juga mempengaruhi harga emas adalah penggelontoran stimulus oleh Bank of Japan pada Oktober lalu. Sedangkan Bank Sentral Eropa menyatakan akan menggeber peningkatan inflasi dan memperbesar nilai pembelian aset jika dibutuhkan.

"Investor sangat memperhatikan faktor-faktor makro. Saat ini, faktor-faktor yang ada menekan harga emas," jelas Victor Thianpiriya, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie