Harga Emas di Asia Tak Bersinar Cerah



SINGAPURA. Emas di Asia tak lagi bersinar. Buktinya, hari ini harga si kuning kinclong melorot seiring dengan terjadinya penguatan dolar terhadap euro. Selain itu, anjloknya harga saham Asia juga turut menjadi pemicu.

Sudah dua hari ini mata uang euro semakin keok terhadap dolar. Hal ini terjadi setelah para trader bertaruh Bank Sentral Eropa akan memangkas suku bunga acuannya ke level terendah sejak 2005 pada pertemuan 15 Januari mendatang.

“Dalam jangka waktu dekat, pergerakan harga emas masih akan dipengaruhi oleh pergerakan dolar. Faktor-faktor lain seperti harga minyak dunia dan saham juga turut mempengaruhi meski tidak terlalu signifikan,” jelas Zhu Lv, Research Manager Shanghai Tonglian Futures Co.


Asal tahu saja, harga emas untuk pengantaran cepat anjlok 0,7% menjadi US$ 848,60 per troy ounce. Sementara, pada pukul 13.59 waktu Singapura, emas berada di level US$ 850,70 per troy ounce. Kontrak emas untuk pengantaran Februari 0,5% lebih rendah dari US$ 850,70 di divisi Comex NYMEX.

Meski demikian, sekitar 17 dari 18 analis yang disurvei Bloomberg mengatakan, harga emas akan mengalami rebound pada minggu ini. Pasalnya, para trader akan bertaruh kalau dolar tidak akan perkasa lagi. Saat ini dolar berada di level US$ 1,3378 per euro dari sebelumnya US$ 1,3476 pada 9 Januari lalu di New York.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie