NEW YORK. Harga kontrak emas dunia semakin dilanda aksi jual tadi malam (15/4) di New York. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.51 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni terjerembab hingga 9,3% dan ditutup pada posisi US$ 1.361,10 di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif yang diperdagangkan sejak 17 Maret 1980 atau 33 tahun yang lalu.Setelah menyentuh level tersebut, harga emas menyentuh posisi US$ 1.348,50, yang merupakan level terendah sejak Februari 2011. Transaksi perdagangan seluruh kontrak per pukul 16.10 waktu setempat diperkirakan mencapai 684.502. Angka ini melampaui rekor kontrak sebelumnya sebanyak 486.315 kontrak pada 28 November lalu. Salah satu faktor yang memicu aksi jual emas adalah perlambatan ekonomi China yang di luar perkiraan. Kondisi itu menyebabkan investor cemas bahwa mereka akan membutuhkan lebih banyak dana tunai untuk menutupi posisi investasi mereka.Sebelumnya, pada 12 April lalu, harga emas sudah masuk ke dalam pasar bearish seiring kecemasan bahwa Siprus akan menjual semua cadangan emas mereka terkait bailout yang mereka terima. Selain itu, the Federal Reserve juga memberikan sinyal bahwa stimulus moneter AS kemungkinan akan dihentikan pada akhir tahun ini. Tidak hanya itu, sentimen negatif untuk harga emas juga dapat dilihat dari penurunan tajam kepemilikan emas pada SPDR Gold Trust yang merosot ke level terendah dalam tiga tahun terakhir. Para hedge funds juga telah memangkas taruhan mereka pada harga tinggi sebesar 72% sejak pertengahan Oktober lalu."Harga emas digunakan sebagai ajang bertaruh pada hari ini (15/4) karena harapan margin calls di Comex. Data ekonomi China menjadi pemicu pelaku pasar keluar dari seluruh komoditas, termasuk emas," papar Frank McGhee, head delaer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga emas di NY terjerembab 9,3% tadi malam
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia semakin dilanda aksi jual tadi malam (15/4) di New York. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.51 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni terjerembab hingga 9,3% dan ditutup pada posisi US$ 1.361,10 di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif yang diperdagangkan sejak 17 Maret 1980 atau 33 tahun yang lalu.Setelah menyentuh level tersebut, harga emas menyentuh posisi US$ 1.348,50, yang merupakan level terendah sejak Februari 2011. Transaksi perdagangan seluruh kontrak per pukul 16.10 waktu setempat diperkirakan mencapai 684.502. Angka ini melampaui rekor kontrak sebelumnya sebanyak 486.315 kontrak pada 28 November lalu. Salah satu faktor yang memicu aksi jual emas adalah perlambatan ekonomi China yang di luar perkiraan. Kondisi itu menyebabkan investor cemas bahwa mereka akan membutuhkan lebih banyak dana tunai untuk menutupi posisi investasi mereka.Sebelumnya, pada 12 April lalu, harga emas sudah masuk ke dalam pasar bearish seiring kecemasan bahwa Siprus akan menjual semua cadangan emas mereka terkait bailout yang mereka terima. Selain itu, the Federal Reserve juga memberikan sinyal bahwa stimulus moneter AS kemungkinan akan dihentikan pada akhir tahun ini. Tidak hanya itu, sentimen negatif untuk harga emas juga dapat dilihat dari penurunan tajam kepemilikan emas pada SPDR Gold Trust yang merosot ke level terendah dalam tiga tahun terakhir. Para hedge funds juga telah memangkas taruhan mereka pada harga tinggi sebesar 72% sejak pertengahan Oktober lalu."Harga emas digunakan sebagai ajang bertaruh pada hari ini (15/4) karena harapan margin calls di Comex. Data ekonomi China menjadi pemicu pelaku pasar keluar dari seluruh komoditas, termasuk emas," papar Frank McGhee, head delaer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News