Harga Emas Didorong Lesunya Data Ketenagakerjaan AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali menguat ke zona US$ 2.516 per ons troy. Penguatan didorong melemahnya kinerja dolar Amerika Serikat (AS) peningkatan jumlah pekerjaan yang lebih rendah ekspektasi. 

Berdasarkan data Trading Economics, harga emas terpantau di US$ 2.520 per ons troy pada Jumat (6/9) pukul 12.16 WIB. Harga itu naik 0,12% dalam 24 jam terakhir, sementara periode sepekan dan sebulan terakhir, masing-masing naik 0,64% dan 5,63%.

Research and Development ICDX Darren Al Taqy Megantoro menuturkan, data perubahan ketenagakerjaan swasta non-pertanian ADP menunjukkan kenaikan sebesar 99.000 pekerjaan pada bulan Agustus. Namun, realisasi itu berkurang sebesar 12% dari bulan Juli yang menunjukkan kenaikan sebesar 111.000 pekerjaan.


"Sehingga membuat para investor berspekulasi akan adanya pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam level yang lebih besar pada pertemuan mendatang," tulisnya dalam riset, Jumat (6/9).

Baca Juga: Harga Emas Spot Bertahan di Bawah Level Tertinggi Seminggu pada Jumat (6/9) Pagi

Meskipun begitu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada hari Kamis menyatakan bahwa pasar tenaga kerja AS cenderung tetap sehat karena didukung oleh perekonomian AS yang masih tangguh. Ini mengingat tingkat belanja konsumen dan belanja investasi relatif stabil sehingga dapat mendukung stabilitas ekonomi.

Dengan begitu, investor akan mencermati rilisnya data ketenagakerjaan AS lainnya, seperti non-farm employment change dan tingkat pengangguran. Data tersebut akan dirilis pada malam ini. 

Dari kondisi geopolitik dunia, Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan jeda singkat dalam pertempuran yang terjadi di Gaza sejak hari Minggu (1/9). Selain itu, upaya diplomatik untuk mendapatkan kesepakatan gencatan senjata dalam jangka panjang serta pembebasan tawanan perang kembali gagal untuk dicapai.

Saat ini, pasukan Israel terus terlibat dalam operasi untuk memerangi para pejuang Hamas dan kelompok militan Jihad Islam di berbagai wilayah Jalur Gaza. "Kondisi ini memicu ketakutan bahwa konflik yang telah terjadi secara berkepanjangan tersebut akan dapat meluas," katanya.

Darren melihat harga emas meningkat dengan support saat ini beralih ke area US$ 2.500 dan resistance terdekat berada di area US$ 2.525. Support terjauhnya berada di area US$ 2.470 - US$ 2.455, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area US$ 2.530 - US$ 2.535.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari