Harga emas diperkirakan mencapai rata-rata US$ 1.800 di kuartal keempat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat setelah turun dalam dua hari perdagangan kemarin. Demonstrasi Hong Kong yang terjadi dalam dua hari terakhir menjadi penopang safe haven ini.

Kamis (28/5) pukul 7.54 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.711,64 per ons troi. Harga emas ini naik 0,13% ketimbang harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.709,47.

"Penurunan harga emas di bawah US$ 1.715-US$ 1.720 pada Selasa lalu merupakan penembusan secara teknikal. Ini bisa terus menekan atau membalikkan kembali prospek reli yang kuat," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters.


Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 8.000 sehari, tekor 13,95% kalau beli sebulan lalu

Kenaikan pasar saham yang terjadi pada dua hari perdagangan pun menekan harga emas hingga kemarin. Tapi, kenaikan tensi hubungan Amerika Serikat (AS)-China yang kembali terjadi menjadi penopang harga emas. Di pasar saham pun, investor mulai menghindari saham-saham teknologi.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pemerintah AS tengah menyusun respons kuat atas rencana penerapan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.

Analis memperkirakan harga emas berpeluang mendaki kembali. Stimulus jumbo global dan suku bunga yang rendah menjadi sentimen positif harga emas. Selain itu, masih ada ketidakpastian ekonomi dan politik serta kelanjutan perang dagang antara AS-China.

Baca Juga: Jelang sore, harga emas spot bergerak di US$ 1.706,87 per ons troi

"Emas digunakan secara efisien untuk melindungi dari risiko di tengah kondisi suku bunga rendah. Kami memperkirakan kondisi ini masih akan berlanjut," ungkap Societe Generale dalam catatan yang dikutip Reuters. Lembaga ini memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata US$ 1.800 per ons troi di kuartal keempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati