Harga emas diperkirakan menuju US$ 2.000 bulan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat lagi di awal pekan ini. Pada Senin (9/11) pukul 6.25 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.958,85 per ons troi. Harga emas naik 0,38% jika dibandingkan dengan harga penutupan pekan lalu pada US$ 1.951,35 per ons troi.

Dalam sepekan, harga emas spot ini sudah menguat 3,34%. Pada periode yang sama, harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember 2020 di ICE Futures menguat 3,56% ke US$ 1.959,80 per ons troi. Hari ini saja, harga emas berjangka ini menguat 0,41%.

Harga emas menguat di tengah kenaikan pasar saham. Penguatan harga logam mulia ini terjadi di tengah pelemahan kurs dolar AS. "Devaluasi nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) telah mengangkat harga emas ke level tertinggi dalam enam pekan," kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals kepada Reuters.


Baca Juga: Rekomendasi: Sektor logam industri dan mineral berprospek cerah usai Biden menang

Wyckoff mengatakan bahwa pasar emas menimbang kemenangan Biden yang berpotensi mengucurkan stimulus dan ini akan menyebabkan inflasi serta menurunkan nilai tukar dolar AS.

"Meski ketidakpastian pemilihan AS masih berlanjut dan menahan potensi stimulus lebih cepat, pasar yakin bahwa stimulus pada akhirnya tetap mengucur dan ini yang menyebabkan kenaikan harga emas," kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Market. Dia menambahkan bahwa harga emas bisa menuju US$ 2.000 per ons troi pada akhir bulan atau lebih cepat.

Data pekan lalu menunjukkan bahwa pembayaran gaji non-farm AS naik 638.000 pada bulan lalu. Sedangkan tingkat pengangguran turun ke 6,9% pada bulan Oktober dari 7,9% di bulan September.

Baca Juga: Harga emas Antam stabil di level Rp 1.004.000 per gram pada Minggu (8/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati