KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Goldman Sachs memprediksi, harga emas di pasar spot berpeluang mencapai US$ 2.000 per ons troi karena inflasi yang meningkat. Potensi kenaikan inflasi ini didorong oleh kebijakan moneter dan fiskal yang super ekspansif. Apalagi, kebijakan tersebut dikombinasikan dengan konsumsi yang kuat serta adanya kemungkinan kondisi ketenagakerjaan yang terus membaik. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (10/6) ditutup di level US$ 1.733,68 per ons troi. Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu mengatakan, melesatnya harga emas dapat menguntungkan emiten pertambangan emas di Indonesia, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Terlebih lagi, ketiga emiten di atas mayoritas menjual produksi emasnya ke pasar ekspor.
Harga emas diprediksi capai US$ 2.000, analis merekomendasikan buy ANTM dan MDKA
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Goldman Sachs memprediksi, harga emas di pasar spot berpeluang mencapai US$ 2.000 per ons troi karena inflasi yang meningkat. Potensi kenaikan inflasi ini didorong oleh kebijakan moneter dan fiskal yang super ekspansif. Apalagi, kebijakan tersebut dikombinasikan dengan konsumsi yang kuat serta adanya kemungkinan kondisi ketenagakerjaan yang terus membaik. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (10/6) ditutup di level US$ 1.733,68 per ons troi. Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu mengatakan, melesatnya harga emas dapat menguntungkan emiten pertambangan emas di Indonesia, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Terlebih lagi, ketiga emiten di atas mayoritas menjual produksi emasnya ke pasar ekspor.