KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga emas diprediksi bakal terbatas sepanjang tahun ini. Selain kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), pengetatan kebijakan moneter oleh bank-bank sentral negara lain berpotensi membuat pelakuĀ pasar beralih dari emas. Alhasil, analis memproyeksi akhir tahun ini, harga emas hanya akan bertengger di bawah US$ 1.300 per ons troi. Analis PT Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar menilai, naiknya suku bunga acuan AS masih akan menjadi sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas sepanjang tahun ini. "Kemungkinan besar polanya akan mirip tahun lalu, harga emas jatuh di bulan-bulan kenaikan suku bunga AS," katanya, Rabu (7/3). Deddy berpendapat, ada dua data ekonomi yang menjadi acuan dasar The Federal Reserves untuk menaikkan suku bunga, yaitu data ketenagakerjaan dan tingkat inflasi. "Sejauh ini data-data tersebut memang cukup solid, misalnya inflasi Januari lalu di level 2,1% sesuai perkiraan. Jadi, peluang suku bunga acuan naik tiga kali atau lebih, semakin terbuka," paparnya.
Harga emas diprediksi di bawah US$ 1.300 pada akhir 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga emas diprediksi bakal terbatas sepanjang tahun ini. Selain kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), pengetatan kebijakan moneter oleh bank-bank sentral negara lain berpotensi membuat pelakuĀ pasar beralih dari emas. Alhasil, analis memproyeksi akhir tahun ini, harga emas hanya akan bertengger di bawah US$ 1.300 per ons troi. Analis PT Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar menilai, naiknya suku bunga acuan AS masih akan menjadi sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas sepanjang tahun ini. "Kemungkinan besar polanya akan mirip tahun lalu, harga emas jatuh di bulan-bulan kenaikan suku bunga AS," katanya, Rabu (7/3). Deddy berpendapat, ada dua data ekonomi yang menjadi acuan dasar The Federal Reserves untuk menaikkan suku bunga, yaitu data ketenagakerjaan dan tingkat inflasi. "Sejauh ini data-data tersebut memang cukup solid, misalnya inflasi Januari lalu di level 2,1% sesuai perkiraan. Jadi, peluang suku bunga acuan naik tiga kali atau lebih, semakin terbuka," paparnya.