KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diprediksi masih akan bergerak dinamis. Meski begitu, harganya masih akan berkutat di level tinggi. Berdasarkan data Bloomberg, pukul 11.30 WIB, harga emas spot ada di level US$ 2.358,21 per ons troi, naik tipis 0,08% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.356,20 per ons troi. Analis DCFX Andrew Fischer mengatakan, harga emas pagi ini menunjukkan kecenderungan untuk membentuk koreksi. Salah satunya, hasil dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memberikan indikasi koreksi.
Dalam analisis teknikal, berdasarkan
trend line, harga emas menunjukkan pola kenaikan yang konsisten.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Terus Menguat ke Depan, Ini Sentimen Pendorongnya "Namun dengan adanya tekanan dari hasil FOMC, koreksi jangka pendek menjadi sangat mungkin terjadi," tulisnya dalam riset, Kamis (4/7). Di sisi lain, harga emas masih didukung oleh kerangka kerja yang dikembangkan oleh Citi. Kerangka kerja ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika harga emas dan membantu investor dalam membuat keputusan yang lebih informasional. Kerangka kerja Citi menyoroti bahwa permintaan investasi, baik dari sektor swasta maupun publik, merupakan pendorong utama harga emas. Menurut Citi, permintaan investasi emas di China dan bank-bank sentral telah meningkat signifikan, mencapai 85% dari pasokan tambang emas selama kuartal I 2024 dan rata-rata lebih dari 70% dari pasokan tambang selama dua tahun terakhir. Lonjakan permintaan investasi ini berhasil mengimbangi dampak negatif dari kenaikan suku bunga riil di AS, yang pada akhirnya mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi. "Dengan permintaan investasi yang tetap kuat, harga emas diperkirakan akan terus menunjukkan volatilitas namun dengan kecenderungan untuk tetap berada pada level yang tinggi," paparnya.
Baca Juga: Harga Emas Menguat Karena Pelemahan Dolar Menjelang Rilis Risalah Rapat The Fed Menggabungkan analisis dari DCFX dan kerangka kerja Citi, harga emas saat ini berada dalam fase yang sangat dinamis.
Andrew menyarankan investor mewaspadai perkembangan harga emas, terutama dengan adanya indikasi pembalikan tren yang mungkin terjadi. Dalam jangka pendek, koreksi harga emas memberikan peluang bagi investor untuk masuk pada level harga yang lebih rendah sebelum tren kenaikan berlanjut. Namun, dengan permintaan investasi yang kuat, terutama dari China dan bank-bank sentral, harga emas diperkirakan akan tetap berada pada level yang tinggi dalam jangka panjang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi