Harga emas diprediksi masih akan kuat, walaupun tidak naik signifikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas Antam di hari Rabu (21/4) turun 0,11% menjadi Rp 932.000 per gram dari Rp 933.000 per gram pada Selasa (20/4). Untuk sepanjang tahun 2021 atau secara year to date (ytd), harga beli dan harga jual emas antam masih turun 14,19%. 

Sedangkan untuk emas spot secara (ytd) merujuk Bloomberg, masih turun 6,21% sampai penutupan pasar Selasa (20/4), menjadi US$ 1.778 per ons troi. 

Di Rabu (21/4) pagi, harga emas spot sempat naik menjadi US$ 1.788 per ons troi. Menurut Presiden Komisioner HFX Internasional Sutopo Widodo, naiknya harga emas ini dikarenakan penurunan imbal hasil US Treasury yang meningkatkan permintaan untuk emas sebagai safe haven.


Senada, pengamat komoditas Ariston Tjendra mengatakan bahwa penurunan yield US Treasury 10 tahun membuat dolar melemah dan berefek pada komoditas yang menggunakan dolar sebagai harga acuannya. Kemarin yield US Treasury  10 tahun berada di angka 1,58%.

Baca Juga: Masih berkilau, harga emas naik 0,12% ke level US$ 1.780 per ons troi

“Penurunan imbal hasil memberi dorongan pada harga emas. Sementara itu, investor menunggu keputusan kebijakan dari bank sentral global, termasuk Bank Sentral Eropa pada Kamis dan Federal Reserve AS pada minggu berikutnya,” kata Sutopo kepada Kontan, Rabu (21/4).

Untuk emas fisik, dia melihat dua konsumen besar China dan India permintaannya sudah pulih kembali. Bahkan pemerintah China memberikan kuota impor yang lebih besar sehingga hal ini dianggap menyebabkan harga emas tetap stabil.

Untuk harga emas Antam, Sutopo melihat prospeknya yang masih tetap kuat meski tidak akan mengalami pergerakan harga yang signifikan. Pasalnya, pilihan alternatif investasi saat ini lebih banyak. “Termasuk investasi pada aset yang lebih berisiko semisal crypto,” kata Sutopo.

Baca Juga: Turun lagi, ini daftar lengkap harga emas Antam untuk siang ini (21/4)

Walaupun prospeknya masih kuat, Ariston melihat bahwa emas masih tidak cocok sebagai investasi jangka pendek karena selisih dari harga jual dan beli yang masih tinggi. Sebagai gambaran, apabila kita membeli emas di akhir tahun 2021, dan menjualnya Rabu (21/4), harga jual berada di angka Rp 828.000 per gram, atau rugi sebanyak Rp 137.000.

Sutopo menilai harga emas masih diperkirakan tetap mengacu pada harga kompetitif dengan harga global pada umumnya. Sehingga tidak akan mengalami pergerakan volatilitas seperti harga spot. 

Sepanjang tahun 2021, Sutopo memperkirakan harga emas berada di rentang Rp 850.000 per gram-Rp 1.000.000 per gram. Sementara itu Ariston melihat bahwa harga beli emas tetap akan berada di kisaran Rp 900.000 dan harga jual di kisaran Rp 800.000.

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 1.000 jadi Rp 932.000 per gram pada hari ini (21/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati