Harga Emas Diprediksi Mencapai Rekor Tertinggi Baru di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas telah melampaui rekor harga tertingginya alias all time high (ATH) pada Kamis (7/3). Per pukul 09.34 WIB, harga emas spot berada di level US$ 2.151,70 per ons troi dan jadi rekor harga tertinggi. Alhasil, komoditas itu diperkirakan mencetak ATH baru di 2024.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, ada dua faktor yang terus mendorong harga emas. Yakni, kondisi geopolitik yang terus memanas dan ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Memanasnya kondisi geopolitik, khususnya di Timur Tengah pasca tentara Israel melakukan pengeboman terhadap masyarakat Palestina saat mengambil bantuan dari PBB. Aksi tersebut mendapatkan kritik keras dari negara adidaya dan negara lainnya.


Lalu, potensi gencatan senjata juga berpotensi tidak terjadi saat bulan puasa karena Israel meminta tahanan di Hamas dibebaskan. "Persyaratan itu yang ditolak Hamas sehingga di bulan puasa kemungkinan tidak ada gencatan senjata," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (7/3).

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi Rp 13.000 ke Rp 1.199.000 Per Gram, Kamis (7/3)

Selain itu, kelompok Houthi dari Yaman melakukan penyerangan ke kapal dagang Israel. Aksi tersebut menambah konflik baru di Timur Tengah.

Di sisi lain, Korea Selatan dan AS melakukan latihan perang besar-besaran yang direspon negatif oleh Korea Utara. "Apabila Korsel dan AS masih melanjutkan kegiatannya bisa memicu perang dan itu yang ditakutkan pasar," kata Ibrahim.

Sementara dari fundamental, adalah kemungkinan besar bank sentral AS akan menurunkan suku bunga di Juni.

Dari hal-hal tersebut, Ibrahim menilai harga emas berpotensi lanjut menguat dan mencetak ATH baru di tahun ini. Sebelumnya, emas mencatatkan ATH di level US$ 2.145 per ons troi. Sampai dengan pukul 10.32 WIB, harga emas bertahan di US$ 2.150 per ons troi.

"Harga emas kemungkinan ke US$ 2.200 per ons troi dan jika tembus bisa menuju ke US$ 2.220 per ons troi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari