Harga Emas Diprediksi Rekor Lagi di 2024, Hartadinata Abadi (HRTA) Siap Mengail Cuan



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Prospek emiten emas semakin cerah di tahun depan karena sejumlah pengamat memprediksi harga komoditas safe haven ini akan mencapai titik harga tertingginya (all time high).

Direktur Investor Relation PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Thendra Crisnanda menjelaskan, harga emas global akan semakin membaik di tahun depan. Berdasarkan prediksi dari beberapa analis komoditas global harga emas diproyeksikan masih memiliki potensi peningkatan di rentang US$ 2.100 per ons troi hingga US$ 2.300 per ons troi di tahun 2024.

Berdasarkan prediksi itu, HRTA menilai probabilitas peningkatan harga emas masih lebih besar. Setiap penurunan bersifat jangka pendek yang dapat dimanfaatkan sebagai momentum akumulasi beli.


“Di mana baik harga emas global dan domestik berpotensi kembali menembus all time high level di 2024,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/12).

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (1/1) di Pegadaian Kompak Stagnan, Cek Updatenya

Thendra memaparkan, ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan harga emas di tahun depan. Beberapa di antaranya, proyeksi penurunan suku bunga The Fed yang diperkirakan mulai Maret 2024, potensi resesi perekonomian Amerika Serikat (AS), serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Bagi HRTA, setiap tantangan harus dapat diantisipasi dan dimaksimalkan menjadi peluang. Menurut Thendra inilah yang menjadi kekuatan HRTA dengan underlying bisnis emas yang biasa diandalkan sebagai safe haven.

“Oleh karena itu, HRTA akan memanfaatkan potensi peningkatan harga emas dan juga ditopang dengan peningkatan volume penjualan secara organik di 2024,” kata dia.

Baca Juga: Nikel Terburuk, Harga Emas Justru Jawara Sepanjang 2023

Melihat peluang tersebut, Hartadinata Abadi memproyeksikan kinerja di tahun depan secara moderat. Potensi kenaikan harga emas akan mendorong kenaikan harga jual rata-rata HRTA di level 6%-8% year on year (YoY) di 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi analis komoditas global.

Untuk memaksimalkan peluang tersebut, HRTA akan mengembangkan pasar baik di dalam negeri maupun basis ekspor. Thendra mengatakan, permintaan emas batangan dalam negeri masih solid. Pasar perhiasan emas akan juga ditopang oleh pemulihan daya beli setelah tahun politik 2024 di Indonesia.

Untuk memenuhi pasokan bahan baku, HRTA juga terus menjalin kerja sama yang baik dengan pertambangan emas yang bereputasi baik di dalam negeri.

Selain memaksimalkan potensi cuan dari pasar, HRTA juga akan melaksanakan bisnis secara organik dengan menambah jaringan toko ritel milik sendiri. “Ditargetkan minimal bisa mencapai 100 toko di 2024,” kata dia.

Sedangkan untuk mencuil potensi luar negeri, pihaknya melakukan diversifikasi pasar ekspor yang permintaannya masih sangat tinggi. Untuk pasar ekspor, HRTA terus selektif memperkenalkan produk perhiasannya ke partner strategis mancanegara. Hartadinata telah melakukan ekspor lagi ke India dan juga Dubai.

Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Yakin Penjualan Ekspor Jadi Penopang Kinerja Bisnis ke Depan

Dalam catatan Kontan.co.id, pada 15 Desember 2023 lalu HRTA menekan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bright Metal Refiners (BMR) untuk ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% ke India.

Ekspor perhiasan ini berlaku dalam jangka waktu 3 bulan sejak 15 Desember 2023 sampai 15 Maret 2024 dengan total pemesanan 500 kilogram (kg) senilai US$ 30,02 juta atau setara Rp 465,21 miliar.

Sebelumnya, HRTA juga pernah memperpanjang kontrak kerja sama ekspor perhiasan emas dengan LP Commodities Private Limited (LPCPL) asal India dari periode 16 Oktober 2023 sampai 31 Desember 2023. HRTA mengekspor perhiasan emas berkadar 91,6% sebanyak 5 ton.

“Proyeksi secara moderat pendapatan diproyeksikan dapat bertumbuh sebesar 30% YoY dan laba bersih bertumbuh sebesar 15% YoY di tahun 2024,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati