Harga emas diramal akan tertekan data PDB China



SINGAPURA. Pergerakan harga emas diprediksi akan menurun untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir. Salah satu penyebabnya, sejumlah ekonom memprediksi, pertumbuhan ekonomi China akan melambat untuk tujuh kuartal berturut-turut. Kondisi itu akan memangkas permintaan komoditas dunia, tak terkecuali emas. Berdasarkan hasil survei sejumlah ekonom yang dilakukan Bloomberg, tingkat Produk Domestik Bruto China (PDB) akan tumbuh 7,4% pada periode Juli-September. Meski demikian, Perdana Menteri China Wen Jiabao memberikan sinyal bahwa perekonomian China sudah mulai stabil. "Kecemasan akan penurunan permintaan emas akan menjadi fokus pelaku pasar, dengan sentimen PDB China," jelas Mark Pervan, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Dia memprediksi, harga emas akan bergerak lebih volatil dan kemungkinan akan turun menuju US$ 1.735 per troy ounce jika data China mengecewakan. Catatan saja, pada pukul 09.13 waktu Singapura, harga emas di pasar spot tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.748,55 per troy ounce. Dalam dua hari terakhir, harga emas sudah naik 0,7%. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,2% menjadi US$ 1.749,70 per troy ounce di Comex, New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie