Harga emas diramal bergerak flat di pekan ini, begini saran analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas pada perdagangan hari ini, Senin (25/1) terpantau bergerak flat. Merujuk Bloomberg, emas spot pada perdagangan terakhir berada di level US$ 1.855,61 per ons troi, sementara pada pukul 17.00 WIB masih berada di level US$ 1.855,62 per ons troi.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, pergerakan emas saat ini terjebak di antara sentimen risk-on dan risk off Amerika Serikat (AS). Dari sisi risk on, distribusi vaksin global, serta stimulus tambahan dari AS telah meningkatkan minat investor untuk memburu aset berisiko. Hal ini telah mengurangi pamor emas sebagai safe haven

"Di sisi lain, kebijakan stimulus seharusnya bisa mengangkat emas karena perannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, kebijakan stimulus ini juga berdampak positif buat saham. Pada akhirnya  investor memilih instrumen dengan imbal hasil yang lebih tinggi daripada emas, yang dinilai kurang menjanjikan dalam hal imbal hasil," jelas Alwi ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (25/1).


Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 1.000 jadi Rp 958.000 per gram, Senin (25/1)

Namun, Alwi bilang ketika sentimen risk-off terjadi akibat melonjaknya jumlah kasus infeksi virus corona global, yang memaksa negara-negara menjalankan kebijakan lockdown, investor juga lebih memilih dollar sebagai safe haven.

Dalam sepekan ini, Alwi melihat pergerakan harga emas masih akan cenderung tidak jauh berbeda. Sejauh ini, sentimen pemerintahan baru AS di bawah Joe Biden, yang meningkatkan ekspektasi stimulus tambahan, setelah pengajuan RUU bantuan Covid-19 senilai US$ 1,9 trilun. 

Kemudian lonjakan virus corona global, yang memaksa China kembali lockdown, dan juga beberapa negara di Eropa. Alwi menilai kedua sentimen tersebut seharusnya bisa mendukung emas. Namun, seperti yang ia sebutkan sebelumnya, stimulus akan menangkat saham dan menurunkan pamor emas. Sedangkan ketika risk-off, dolar AS jadi pilihan.

Baca Juga: Jual emas hari ini di Butik Emas Rp 839.000 per gram, kalau beli Rp 958.00 (25/1)

"Minggu ini juga ada FOMC meeting, yang diperkirakan masih dovish sehingga mendukung emas. Tapi jika ada pernyataan atau menyinggung masalah tapering dari salah satu pejabat The Fed, mungkin akan mengerek dolar AS dan memukul emas," tambahnya.

Alwi memperkirakan dalam sepekan ini, emas spot akan diperdagangkan pada kisaran US$ 1.817 - US$ 1.875 per ons troi. Ia pun merekomendasikan investor untuk wait and see sembari mencari level yang tepat untuk masuk posisi.

"Karena bagaimana pun emas sebagai sarana lindung terhadap asset, bisa dikoleksi untuk jangka panjang," tutup Alwi.

Selanjutnya: Bagaimana prospek saham ANTM di tengah gugatan konsumen LM? Ini saran analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi