Harga Emas Diramal Naik di 2025, Pembiayaan Emas Bank Syariah Berpotensi Tumbuh



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Harga emas dunia pada tahun 2025 diproyeksikan bisa menembus US$ 3.000 per ons troi dari yang saat ini masih di kisaran US$ 2.646 di pasar spot. Hal ini seiring dengan pemangkasan suku bunga acuan The Fed.

Proyeksi tersebut sudah diramal sejak awal kuartal II tahun 2024. Seperti yang dikutip dari Busines Insider, Bank Of America memproyeksikan harga emas akan melonjak hingga US$ 3.000 per ons troi pada 2025, didukung oleh permintaan yang kuat dari bank-bank sentral dan antisipasi para investor yang akan kembali ke pasar begitu The Fed mulai memangkas suku bunga.

Sejumlah bank syariah tanah air melihat proyeksi kenaikan harga emas tersebut sebagai peluang untuk menggenjot pertumbuhan pembiayaan emas. Seperti BCA Syariah misalnya, yang memandang potensi pembiayaan emas syariah sangat prospektif. 


Maklum saja, emas dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk nasabah yang ingin berinvestasi engan aman dan menguntungkan, namun tetap sesuai dengan prinsip syariah.

Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, beberapa faktor yang mendukung kenaikan harga emas yang terus meningkat adalah karena sifat dari emas sebagai aset yang likuid menjadikannya sebagai pilihan investasi yang menarik bagi masyarakat.

"Untuk memulai langka investasi emas harus dimulai sedini mungkin. Kami optimis di tahun 2025 pertumbuhan pembiayaan Emas iB akan semakin meningkat," kata Pranata kepada Kontan, Selasa (15/10).

Baca Juga: Pembiayaan Emas BCA Syariah Capai Rp 127,3 Miliar Per Agustus 2024

Pranata menyebut, pihaknya menargetkan pertumbuhan pembiayaan emas dapat berkontribusi 25% terhadap total pembiayaan konsumer BCA Syariah di tahun 2025 mendatang.

Melalui produk Pembiayaan Emas iB, BCA Syariah menawarkan pembiayaan skema sameday approval dengan margin yang kompetitif dan angsuran yang tetap selama jangka waktu pembiayaan. Hal ini berlaku untuk seluruh nasabah baru dan existing.

Hingga Agustus 2024, pembiayaan Emas iB BCA Syariah mengalami peningkatan hingga 210,80% mencapai Rp 127,2 miliar dengan komposisi pembiayaan Emas iB berkontribusi sebesar 10,33% dari total pembiayaan konsumer di BCA Syariah. 

Sama dengan bank syariah lainnya, Unit Usaha Syariah dari PT  Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) juga melihat prospek  bisnis pembiayaan emas di 2025 masih  sangat bagus sejalan dengan harga emas yang cenderung terus naik.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan bisnis pembiayaan emas atau Gold Xtra) akan meningkat di atas 50% secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun 2025.

"Saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan investasi emas agar mendapatkan gain yang diharapkan," terang Pandji kepada Kontan, Selasa (15/10).

Pandji menyebutkan, skema pembiayaan emas Gold Xtra di CIMB Niaga  menggunakan akad murabahah dimana bank menetapkan margin dan harga jual bagi nasabah yang ingin membeli emas melalui pembiayaan Gold Xtra.

Untuk mendukung investasi nasabah, CIMB Niaga Syariah saat ini sedang mempersiapkan produk tabungan emas.

"Kami sedang mendevelop produk tabungan emas yang akan kita lakukan bundling dengan pembiayaan emas. Sehingga nasabah akan  mendapatkan double benefit atas program ini," kata Pandji.

Baca Juga: Harga Emas Spot Tertahan karena Kenaikan Dolar AS yang Kuat pada Selasa (15/10)

Sementara itu  Bank Syariah Indonesia (BSI) juga melihat bisnis emas sebagai produk investasi yang menjanjikan dalam jangka panjang. 

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, investasi emas melalui produk BSI Cicil Emas pun menurutnya adalah salah satu cara efektif dalam mendorong inklusi keuangan syariah di dalam negeri.

Terbaru, dengan perluasan layanan melalui BSI Agen yang menawarkan layanan produk BSI Gadai Emas yang diperkenalkan sejak Mei 2024, BSI telah melayani lebih dari 6.000 transaksi Gadai Emas sampai dengan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat