KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas menjadi salah satu komoditas logam paling bersinar tahun ini. Harga emas telah naik sekitar 4,5% secara year-on-year (YoY) sepanjang semester pertama 2023. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Juan Harahap menilai, kenaikan harga emas ini terutama didukung oleh indeks dolar AS dan suku bunga Federal Reserve yang relatif stabil, hingga naiknya permintaan dari bank sentral. Juan memperkirakan harga emas akan tetap solid di paruh kedua 2023, didukung oleh kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi global dan ketegangan geopolitik, yang berpotensi mendorong investor untuk beralih ke instrumen safe haven, termasuk emas.
Baca Juga: BRMS Mengejar Target Produksi Emas Nah, solidnya harga emas akan memoles kinerja PT Bumi Resources Minerals Tbk (
BRMS). Didukung oleh tambahan produksi emas dari pabrik pengolahan emas BRMS yang kedua, Juan meyakini BRMS akan membukukan kinerja yang luar biasa di semester II-2023. Mulai Juli 2023, kedua pabrik milik BRMS telah memproses 2.400 ton bijih per hari, dibandingkan dengan tingkat produksi pada paruh pertama 2023 yang hanya 1.000 ton per hari. Manajemen memperkirakan pabrik kedua akan beroperasi dengan kapasitas penuh (4.000 ton bijih per hari) pada September 2023. Per akhir Juni 2023, BRMS telah memproduksi 7.600 oz emas. Realisasi ini mencerminkan 31,6% dari proyeksi Samuel Sekuritas untuk tahun 2023. Ke depan, BRMS memproyeksikan volume produksi emasnya akan melebihi 40.000 oz pada 2023 dan akan naik 70.000 oz pada 2024. Kenaikan produksi ini akan didukung oleh penambahan kapasitas produksi dari pabrik ketiga di Palu dengan total kapasitas 4.000 kilo ton per tahun dan pabrik keempat di Gorontalo berkapasitas 2.000 kilo ton per tahun. Kedua pabrik tersebut diperkirakan akan memulai aktivitas produksi masing-masing pada kuartal pertama 2024 dan kuartal kedua 2024. Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (
BUMI) ini juga rajin melakukan akuisisi aset. Pada 2022, BRMS mengakuisisi 80% kepemilikan tambang emas Kerta sebagai bagian dari perjanjian penyelesaian piutang dengan PT Suma Heksa Sinergi.
Baca Juga: Sambut Pemilu 2024, Cermati Sejumlah Saham yang Direkomendasikan Analis Sebagai informasi, tambang tersebut memiliki cadangan mineral sebesar 18 juta ton dan sumber daya mineral sebesar 75 juta ton, dengan rata-rata kadar emas.sebesar 1,07 gram per ton. “Dengan mulainya kami memasukkan tambang emas Kerta dalam perhitungan valuasi kami, kami memutuskan untuk mempertahankan rating buy kami dengan target harga baru sebesar Rp 250 per saham dari sebelumnya Rp 200 per saham,” tulis Juan dalam riset, Kamis (24/8). Risiko dari rekomendasi ini diantaranya turunnya harga komoditas global dan perubahan regulasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi