Harga Emas Diramal Tetap Berkilau di Tengah Meningkatnya Tensi Geopolitik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya ketidakpastian ekonomi dan konflik geopolitik tak menghambat prospek kilau emas. Harga emas diprediksi masih akan mengkilap di akhir tahun.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, perdagangan emas terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (2/2) ditutup turun 0,84% dan perak 1,89%. Hal ini disebabkan laporan penggajian AS bulan Januari yang lebih kuat dari perkiraan sehingga mendorong dolar naik ke level tertinggi dalam 7 minggu.

Selain itu, imbal hasil obligasi global yang lebih tinggi pada Jumat kemarin membebani logam mulia. Kemudian, reli S&P 500 pada Jumat ke rekor tertinggi membatasi permintaan safe-haven untuk logam mulia.


"Emas juga terbebani oleh likuidasi dana emas yang berkepanjangan, setelah kepemilikan emas jangka panjang di ETF turun ke level terendah dalam 4 tahun pada hari Kamis," terangnya kepada Kontan.co.id, Minggu (4/2).

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Level Rp 1.142.000 Per Gram, Minggu (4/2)

Ekonomi AS yang membaik mengakibatkan proyeksi penurunan suku bunga sebesar 127 bps pada akhir tahun 2024. Ini turun tajam dari proyeksi penurunan suku bunga lebih dari 160bps pada awal Januari.

"Meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah tetap menjadi perhatian utama, dan ini salah satu penyebab mengapa emas tidak melemah signifikan," kata Sutopo.

Berdasarkan data Trading Economics, harga emas terkoreksi 0,06% dalam sebulan menjadi US$ 2.039,56 per Jumat (2/2).

Sutopo juga mencermati, meskipun ekonomi AS menguat, berdasarkan laporan IMF bahwa cadangan emas bank sentral global yang tersedia untuk umum meningkat sebesar 28 ton pada Desember. Penjualan kotor yang lebih tinggi juga menunjukkan berlanjutnya kekuatan pembelian.

"Penurunan harga kemgungkinan hanya bersifat koreksi dan menjadi kesempatan untuk penambahan pembelian baru," katanya.

Baca Juga: Pegadaian: Permintaan Emas Dalam Negeri Masih Rendah

Sutopo memperkirakan emas diperdagangkan pada US$ 2.063,29 per oz troy pada akhir kuartal I 2024 dan di akhir tahun diperkirakan akan diperdagangkan pada US$ 2.131,46 per oz troy. Sementara untuk emas Antam diprediksi akan tetap bertahan di atas harga psikologis sebesar Rp 1 juta per gram.

"Tidak menutup kemungkinan menutup tahun 2024 di kisaran Rp 1,25 juta per gram," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi