Harga Emas Dunia Anjlok, Terpeleset Data Pekerjaan AS yang Lebih Kuat dari Prediksi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dunia turun tajam pada Jumat (7/6), setelah laporan data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan.

Laporan ini mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini. Sekaligus menambah sentimen negatif sebelumnya yakni data yang menunjukkan konsumen utama China menahan pembelian emas di bulan Mei.

Mengutip Reuters, harga emas spot turun sekitar 3% menjadi US$ 2.304,54 per ons troi pada Jumat (7/6) pukul 1757 GMT. Harga emas berjangka AS juga melorot 2,8% menjadi US$ 2.325 per ons troi.


Harga emas turun hampir 1% dalam minggu ini, menandai penurunan mingguan ketiga berturut-turut.

Logam mulia lainnya juga terdampak penurunan emas. Harga perak turun 6,6% menjadi US$ 29,25 per ons troi, harga platinum turun lebih dari 3,6% di US$ 967,05 dan harga paladium turun 2,2% menjadi US$ 909,06.

Baca Juga: Harga Emas Antam Sentuh Rekor Tertinggi, Bagaimana Proyeksi ke Depan?

Laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Nonfarm Payrolls (NFP) meningkat 272.000 pekerjaan di bulan Mei 2024, melampaui ekspektasi kenaikan sebesar 185.000.

Data ini juga mendorong kenaikan dolar AS, membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Para pelaku pasar menurunkan prediksi mereka untuk memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 37 basis poin (bps) pada akhir Desember, dari 48 bps sebelum data NFP, dengan penurunan pertama lebih mungkin terjadi pada November 2024 bukan pada September 2024.

Laporan pekerjaan AS tersebut juga menambah sentimen negatif yang didorong oleh data yang menunjukkan konsumen utama China menahan pembelian emas di bulan Mei setelah 18 bulan berturut-turut melakukan pembelian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat