Harga Emas Dunia Berjuang Naik, Pasar Menunggu Data Inflasi AS



MOMSMONEY.ID - Harga emas dunia berjuang menahan penurunan pada hari ini, setelah kemarin ditutup melemah. Harga emas bertahan karena pedagang menunggu data inflasi AS, yang dapat membantu membentuk prospek kebijakan moneter Federal Reserves.

Mengutip Bloomberg, Senin (14/5) pukul 13.43 WIB, harga emas spot diperdagangkan pada level US$ 2.340,87 per troi ons, naik 0,19% dibandingkan penutupan kemarin.

Kemarin, harga emas spot ditutup turun 1% karena aksi profit taking menjelang rilis data inflasi konsumen AS yang akan dirilis Rabu. Rilis tersebut akan menyusul serangkaian data yang menunjukkan inflasi yang tinggi di negara Uncle Sam terus menantang rencana bank sentral untuk menurunkan suku bunga di tahun ini.


Suku bunga yang tetap tinggi dapat menjadi hambatan bagi harga emas, karena tidak menghasilkan bunga.

Sementara, hari ini, pelaku pasar akan mencermati data indeks harga konsumen, untuk memperkirakan dampaknya terhadap indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang menjadi indikator inflasi pilihan The Fed.  

Baca Juga: Domestik Sepi Katalis, Kurs Rupiah Loyo di Rp 16.080 per dollar

Tahun ini, harga emas telah naik sekitar 13% dan mencapai rekor tertingginya pada April lalu. Kenaikan tajam terpicu oleh pembelian bank sentral dan meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah. Emas juga mendapat dukungan dari permintaan China, karena masyarakat di sana bergulat dengan ekonomi yang kinerjanya buruk dan pasar yang lesu.

Di dalam negeri, harga emas fisik besutan PT Aneka Tambang Tbk turun merespons pelemahan harga emas spot pada sesi kemarin.

Mengutip logammulia.com, hari ini, harga emas Antam pecahan 1 gram dibanderol Rp 1,324 juta, turun Rp 9.000 dibandingkan harga kemarin.

Dus, harga beli kembali atau buyback emas Antam juga melorot Rp 10.000 menjadi Rp 1,215 juta per gram. Ini adalah acuan harga apabila Anda menjual emas Antam pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini