KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas global kembali menanjak pada awal pekan ini, didorong ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump serta meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Mengutip Trading Economics, kenaikan harga logam mulia tersebut juga berimbas pada pergerakan saham-saham sektor tambang di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Senin (1/9).
Harga Emas Dunia Tembus US$ 3.470 per Ounce
Pada perdagangan Senin, harga emas dunia sempat menembus US$ 3.470 per troy ounce, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan harga ini terjadi setelah pengadilan banding federal AS menyatakan bahwa tarif global Trump tidak sah menurut undang-undang darurat.Saham Tambang di BEI Mayoritas Menguat
Seiring kenaikan harga emas global, saham-saham tambang di pasar modal Tanah Air bergerak positif hingga penutupan perdagangan sesi Senin. Dari tujuh saham yang dipantau, lima di antaranya menghijau, sementara dua lainnya melemah.Saham yang Menguat
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Ditutup di Rp 3.200, naik 5,26% dibandingkan penutupan sebelumnya. Saham sempat menyentuh level tertinggi di Rp 3.280.
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Menguat tipis 0,81% ke Rp 2.490 per saham, setelah sempat menyentuh Rp 2.560.
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS): Ditutup di Rp 476, naik 1,28% dibandingkan hari sebelumnya.
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI): Menguat 2,01% ke level Rp 760 per saham.
- PT United Tractors Tbk (UNTR): Menguat tipis 0,31% ke Rp 24.475, sempat menyentuh Rp 24.800.
ANTM Chart by TradingView
Saham yang Melemah
- PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Terkoreksi 4,03% ke Rp 595 per saham, menjadi penurunan terdalam di sektor tambang hari ini.
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC): Melemah 2,58% ke Rp 1.135, setelah sempat naik ke Rp 1.155.