Harga Emas Dunia Naik, Begini Rencana Kerja Archi Indonesia (ARCI) Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) optimistis prospek bisnis pertambangan emas akan lebih baik tahun ini. Pihaknya melihat kenaikan harga emas yang terjadi saat ini, menjadi salah satu katalisnya.

"Kenaikan harga emas yang terjadi saat ini kami anggap positif. Kami berharap harga emas bisa naik dan stabil. Hal tersebut juga turut menjadi pemicu untuk meningkatkan produksi tahun ini," tutur Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk Harry Margatan kepada Kontan, Senin (7/3).

Sebagai informasi, harga emas saat ini terus meroket sejak konflik Rusia - Ukraina terjadi. Konflik tersebut telah melambungkan harga emas dunia hingga sempat melonjak ke level US$2.005,2 per  troy ounce  pada perdagangan Senin (7/3) meski pada akhirnya terkoreksi ke level kisaran US$1.900 per  troy ounce .


Berdasarkan data  investing.com , sejak 23 Februari hingga Senin 7 Maret, harga emas telah naik 3,87% dari US$1.910 per  troy ounce  jadi US$1.984 per  troy ounce . Pada perdagangan hari ini, harga emas dibuka di level US$1.992, level tertingi US$.2.005 dan terendah di US$1.982 per  troy ounce.

Harry mengatakan jika sampai kapanpun, emas akan terus diburu karena menjadi instrumen safe haven dalam kondisi perekonomian tak menentu. Ia menilai para investor pun terus mencari dan membeli emas karena alasan tersebut.

Baca Juga: Archi Indonesia (ARCI) Sesuaikan Rencana Kerja Tahun 2022

Lebih lanjut, berbicara mengenai target produksi serta pendapatan dan laba bersih yang ingin dicapai tahun ini, ARCI masih menolak membeberkan lebih lanjut. Harry mengungkapkan, saat ini pihaknya masih tengah menyesuaikan kembali rencana kerja tahun ini berkaitan dengan bencana alam yang terjadi pada tanggal 2 Januari 2022 lalu di salah satu pit milik entitas anak perseroan.

Ia mengatakan, atas kejadian itu pihaknya lakukan penyesuaian perencanaan bisnis termasuk perencanaan tambang, target produksi dan penjualan serta belanja modal.

"Mengenai ekspansi bisnis, kami sejatinya selalu melalui penilaian dari waktu ke waktu. Akan tetapi, untuk saat ini ARCI masih memprioritaskan pemulihan tambang yang mengalami insiden beberapa waktu lalu," ujar Harry.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 3 Januari 2022 lalu, kejadian terjadi di salah satu pit milik entitas anak perseroan, PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) yang berlokasi di Sulawesi Utara.

Tingginya curah hujan mengakibatkan penurunan tanah, kerusakan jalan dan kerusahakan badan sungai. Bersamaan dengan itu dinding kerja tambang di salah satu pit milik TTN mengalami kerusakan yang mengakibatkan aliran air sungai masuk ke dalam pit. 

Editor: Handoyo .