MOMSMONEY.ID - Lagi, harga emas memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa. Pembelian oleh bank sentral di tengah ketegangan geopolitik sukses mempertahankan momentum kenaikan harga emas dunia hari ini. Data ekonomi AS yang kuat, gagal mengurangi daya tarik emas.

Melansir Reuters, Jumat (12/4) pukul 13.07 WIB, harga emas spot naik 0,65% dibandingkan penutupan kemarin menjadi US$ 2.388,74 per troi ons. Di sesi awal, logam mulia bahkan menyentuh rekor tertinggi anyar US$ 2.395,29 per troi ons. 

Analis ACY Securities, Luca Santos, mengatakan, satu hal yang pasti mendorong pembelian emas dari bank sentral adalah perang yang terjadi di seluruh dunia. "Jika kita melihat sejarah, hal ini selalu terjadi karena emas adalah safe haven," kata Santos, mengutip Reuters.

Meskipun data inflasi yang panas baru-baru ini dan laporan pekerjaan AS yang kuat pada minggu lalu, menimbulkan banyak pertanyaan mengenai kelayakan penurunan suku bunga di tahun ini, namun emas menuju kenaikan mingguan keempat berturut-turut. Tahun ini, akumulasi kenaikan harga emas telah naik lebih dari 15%.

Di sisi lain, Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga pada rekor tertinggi, tetapi mengisyaratkan akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Memantul Naik, Setelah Tergelincir Kemarin

Vincent Tie, Manajer penjualan di dealer Silver Bullion, memperkirakan harga emas akan naik dalam dua bulan ke depan. "Dari sudut pandang teknis, reli ini adalah hasil dari pecahnya rekor periode konsolidasi 42 bulan. Ini seperti pegas yang dilepaskan saat ini,” prediksi dia.

Di dalam negeri, harga emas Antam turut memperbarui rekor tertingginya. Mengutip logammmulia.com, hari ini, harga emas Antam pecahan 1 gram naik Rp 18.000 menjadi Rp 1,324 juta. 

Harga beli kembali alias buyback emas Antam stabil di level Rp 1,215 juta per gram. Ini adalah acuan harga apabila Moms menjual emas Antam pada hari ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini