KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas global kembali melanjutkan tren penurunan pada Rabu (22/10), terkoreksi lebih dari 1% ke bawah level US$4.100 per troy ounce. Pelemahan ini terjadi setelah reli panjang yang mendorong harga emas ke rekor tertinggi baru dalam beberapa pekan terakhir. Penurunan harga logam mulia tersebut turut menyeret kinerja saham-saham emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kompak ditutup melemah hingga sore hari.
Emas Turun di Tengah Aksi Ambil Untung dan Sentimen Positif Pasar
Mengutip tradingeconomics, pada perdagangan Selasa (21/10), harga emas sempat anjlok lebih dari 5%, menjadi penurunan harian terbesar sejak Agustus 2020. Koreksi tajam ini dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) investor setelah reli beruntun yang mendorong harga emas ke rekor tertinggi di atas US$4.300 per ons.Saham Tambang Emas di BEI Kompak Melemah
Sejalan dengan koreksi harga emas global, saham-saham emiten pertambangan logam di BEI ikut tertekan sepanjang perdagangan Rabu (22/10). Hingga pukul 16.00 WIB, tujuh saham sektor tambang—ANTM, MDKA, BRMS, PSAB, ARCI, AMMN, dan UNTR—terpantau kompak memerah. Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Hari Ini (22/10), Ambles Rp 177.000 Jadi Rp 2.310.000 Per Gram Penurunan terdalam terjadi pada PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) yang anjlok 5,66% ke harga Rp 1.250 per saham. Sementara itu, PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan pelemahan terdangkal, turun 0,28% ke level Rp 26.875 per saham. Berikut rincian pergerakan harga saham tambang hingga pukul 16.00 WIB:- ANTM turun 3,65% ke Rp 3.170 per saham (tertinggi Rp 3.230)
- MDKA turun 4,22% ke Rp 2.270 per saham (tertinggi Rp 2.320)
- BRMS turun 5,21% ke Rp 910 per saham
- PSAB turun 4,88% ke Rp 585 per saham
- ARCI turun 5,66% ke Rp 1.250 per saham
- AMMN turun 3,58% ke Rp 7.400 per saham (tertinggi Rp 7.575)
- UNTR turun 0,28% ke Rp 26.875 per saham (tertinggi Rp 27.125)