MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini stabil mendekati rekor tertinggi. Perintah Presiden AS Donald Trump untuk pungutan tarif timbal balik terhadap beberapa negara, meningkatkan ketidakpastian seputar perdagangan dan ekonomi global.

Mengutip Bloomberg, Jumat (14/2) pukul 10.55 WIB, harga emas spot diperdagangkan di US$ 2.923,86 per troi ons. Harga emas turun tipis 0,14% dari penutupan kemarin.

Emas masih di jalur menuju kenaikan mingguan yang ketujuh berturut-turut. Ini menjadi reli terpanjang sejak Agustus 2020.

Tunjukkan Kinerja Solid, Tugu Insurance Raih 2 Penghargaan Best Insurance

Dilansir Bloomberg, hari ini (14/2), Trump meneken suatu perintah yang mengarakan Perwakilan Dagang dan Menteri Perdagangan AS untuk mengusulkan pungutan baru pada setiap negara. Suatu proses yang mungkin memerlukan waktu cukup lama untuk diselesaikan.

Tarif timbal balik akan menjadi tindakan terluas yang diambil Trump untuk mengatasi defisit perdagangan AS. Namun keputusannya untuk tidak segera menerapkan tarif tersebut dapat dilihat sebagai tawaran awal untuk negosiasi. Presiden AS telah mengutip bea masuk 10% untuk barang China dan berencana menerapkan bea masuk 25% untuk semua impor baja dan aluminium bulan depan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Tembus Rp 1.701.000 Hari Ini 14 Februari 2025

Sebelumnya, harga emas mencapai rekor US$ 2.942,68 per troi ons pada Selasa, setelah langkah Trump mengganggu perdagangan dan faktor geopolitik, yang menekankan peran emas sebagai penyimpan nilai di masa yang tidak menentu.

Investor juga mencoba memahami dampak potensial bagi eknomi AS dan kebijakan moneter, jika kebijakan Gedung Putih memicu kembali inflasi dan menekan pertumbuhan.

Minggu lalu, Citigroup memperkirakan harga emas akan mencapai US$ 3.000 di tengah permintaan aset safe haven yang terus berlanjut. Harga tersebut akan tercapai dalam waktu tiga bulan.

Bank sentral, termasuk China, yang menambah kepemilikan emas dan meningkatnya dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas, juga mendukung kenaikan harga emas sebesar 12% sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News