SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia kembali ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam 14 bulan terakhir di pasar Asia. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 14.22 waktu Singapura, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Agustus berada di level US$ 103,20 per barel di New York Mercantile Exchange.Sebelumnya, kontrak yang sama sempat naik US$ 1,98% atau 2% menjadi US$ 103,22 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak Mei 2012. Sepanjang pekan lalu, harga minyak WTI sudah naik 6,9%. Analis menilai, posisi minyak saat ini terkait dengan data tenaga kerja AS yang mencatatkan penambahan lebih tinggi dari prediksi analis. Faktor lainnya adalah aksi unjuk rasa yang semakin memanas di Mesir sehingga memicu kecemasan terpangkasnya suplai minyak dari kawasan Timur Tengah. "Kecemasan mengenai adanya pengurangan suplai minyak dari Timur Tengah mendorong harga minyak. Adanya pemulihan ekonomi AS juga turut memberikan vitamin pada pasar energi," jelas Michael McCarthy, chief market strategist CMC Markets di Sydney. Sekadar informasi, harga kontrak WTI sempat naik ke atas level US$ 100 per barel pada pekan lalu. Ini merupakan yang pertama kalinya sejak September 2012. Pemicunya adalah situasi politik Mesir yang kian memanas. Sementara, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus turun 1 sen menjadi US$ 107,71 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga emas hitam memanas lagi
SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia kembali ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam 14 bulan terakhir di pasar Asia. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 14.22 waktu Singapura, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Agustus berada di level US$ 103,20 per barel di New York Mercantile Exchange.Sebelumnya, kontrak yang sama sempat naik US$ 1,98% atau 2% menjadi US$ 103,22 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak Mei 2012. Sepanjang pekan lalu, harga minyak WTI sudah naik 6,9%. Analis menilai, posisi minyak saat ini terkait dengan data tenaga kerja AS yang mencatatkan penambahan lebih tinggi dari prediksi analis. Faktor lainnya adalah aksi unjuk rasa yang semakin memanas di Mesir sehingga memicu kecemasan terpangkasnya suplai minyak dari kawasan Timur Tengah. "Kecemasan mengenai adanya pengurangan suplai minyak dari Timur Tengah mendorong harga minyak. Adanya pemulihan ekonomi AS juga turut memberikan vitamin pada pasar energi," jelas Michael McCarthy, chief market strategist CMC Markets di Sydney. Sekadar informasi, harga kontrak WTI sempat naik ke atas level US$ 100 per barel pada pekan lalu. Ini merupakan yang pertama kalinya sejak September 2012. Pemicunya adalah situasi politik Mesir yang kian memanas. Sementara, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus turun 1 sen menjadi US$ 107,71 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News