KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik ke puncak satu bulan pada hari Kamis (16/7). Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell menenangkan kekhawatiran investor dengan meyakinkan bahwa tidak terburu-buru untuk memperketat kebijakan, mengangkat daya tarik logam sebagai lindung nilai inflasi. Melansir Reuters pukul 08.43 WIB, harga emas spot naik 0,3% pada US$1.832,23 per ons troi, pada 0752 GMT. Pada awal sesi perdagangan, emas batangan mencapai puncak US$1.833,65, tertinggi sejak 16 Juni. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$1.832,90.
Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 3.000 menjadi Rp 956.000 per gram pada hari ini (16/7) Powell berpegang pada pandangan bahwa kenaikan harga saat ini bersifat sementara dan The Fed mengharapkan untuk melanjutkan pembelian obligasi sampai ada "kemajuan lebih lanjut yang substansial" pada pekerjaan, dengan suku bunga disematkan mendekati nol kemungkinan hingga setidaknya 2023. Komentarnya muncul setelah data harga produsen AS yang kuat. Langkah-langkah stimulus besar cenderung mendukung emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Komentar Powell membungkam dolar, sementara imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun, mengurangi biaya peluang memegang emas, yang tidak memberikan hasil. "Kami tidak mengatakan bahwa tidak ada momentum yang kuat dalam perekonomian, tetapi tiba-tiba ada pertanyaan apakah tingkat pertumbuhan seperti itu dapat bertahan," kata Hitesh Jain, analis utama di Yes Securities yang berbasis di Mumbai. "Selama neraca tetap dalam mode ekspansi dan suku bunga sangat rendah, emas masih memiliki potensi untuk bergerak menuju US$2.000 pada akhir tahun ini," tambah Jain.