KONTAN.CO.ID - Harga emas naik ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin (20/5). Terangkat berbagai faktor mulai dari ekspektasi penurunan suku bunga AS, langkah-langkah stimulus China hingga ketegangan geopolitik yang meningkatkan permintaan, dan momentum tersebut juga membawa perak ke level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun. Melansir
Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi US$2.435,96 per ons troi pada 14:26. ET (1826 GMT) setelah mencapai rekor tertinggi US$2.449,89 di awal sesi. Sedangkan, harga emas berjangka AS ditutup 0,9% lebih tinggi menjadi US$2.438,50.
Baca Juga: Market Global: Wall Street Campur Aduk, Emas Sentuh Rekor Tertinggi "Inflasi sulit terjadi, kita mungkin melihat beberapa kejanggalan dalam data inflasi, namun juga utang yang membebani di AS, ada alasan untuk melakukan diversifikasi juga. Jadi, badai sempurna inilah yang membuat pasar emas tetap tinggi," kata Daniel Pavilonis, senior market strategist di RJO Futures. Data minggu lalu menunjukkan bahwa harga konsumen AS meningkat kurang dari perkiraan pada bulan April. Menunjukkan bahwa inflasi kembali melanjutkan tren penurunannya, sehingga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi
opportunity cost dari kepemilikan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (
non-yielding), yang juga memberikan keuntungan dari ketidakpastian di pasar. Pavilonis dari RJO memperkirakan emas akan melonjak mendekati US$2.500 dalam jangka pendek karena ada ketakutan akan ketinggalan dalam reli emas. "Ada banyak non-pedagang yang menghubungi tempat (broker) ... untuk membeli kontrak berjangka atau menerima pengiriman fisik."
Baca Juga: Wall St Senin (20/5): Nasdaq Sentuh Rekor, S&P 500 Naik dengan Fokus ke Nvidia Emas juga didukung oleh peningkatan kepemilikan di bank sentral China. Yang menambah kenaikan emas adalah meningkatnya penghindaran risiko (
risk aversion) karena Presiden Iran Ebrahim Raisi, tewas dalam kecelakaan helikopter, tulis analis di Kitco Metals dalam sebuah catatan. Sementara itu, beberapa analis juga menyoroti lonjakan emas akibat pengumuman China mengenai langkah-langkah "bersejarah" untuk menstabilkan sektor properti yang terkena krisis. China adalah konsumen utama emas dan logam industri lainnya.
Baca Juga: Harga Emas Masih Tinggi, Simak Prospek Kinerja Emiten Produsen Emas Di tempat lain, harga perak di pasar spot naik 2,2% menjadi US$32,17 setelah mencapai level tertinggi dalam 11 tahun. Platinum turun 2,5% menjadi US$1.053,43 setelah mencapai level tertinggi sejak Mei 2023. Paladium naik 2% menjadi US$1.028,66. "Platinum diperdagangkan lebih tinggi dibandingkan paladium dengan meningkatnya arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa," kata ANZ dalam sebuah catatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto