KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia diperdagangkan di dekat US$ 2.000 per ons troi pada Rabu (26/4). Berdasarkan data tradingeconomics.com, harga emas dunia berada di US$ 1.999,8 per ons troi per pukul 16.44 WIB, naik tipis dari penutupan hari sebelumnya di US$ 1.997,3 per ons troi. Meski agak turun, harga emas tetap berada di level yang tinggi. Sebagai pengingat, sebelum libur Lebaran, harga emas dunia sempat berada di sekitar US$ 2.050 per ons troi. Presiden Komisaris HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, kenaikan emas didorong oleh adanya kekhawatiran terhadap sektor keuangan dan ketidakpastian ekonomi global. Sentimen tersebut mengangkat permintaan untuk aset safe-haven.
Kekhawatiran bahwa Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) dapat mencapai batas utangnya dalam beberapa bulan mendatang juga mendorong investor untuk menghindari treasury tertentu dan beralih ke aset lain. Baca Juga: Harga Emas Stabil Menjelang Rilis Data Inflasi AS dan Rapat FOMC "Investor sekarang menunggu lebih banyak data AS pekan ini sebagai petunjuk lebih lanjut tentang keadaan ekonomi, termasuk indeks inti PCE dan angka pertumbuhan ekonomi," tutur Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/4). Sementara itu, Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong melihat, harga emas saat ini cenderung berkonsolidasi. Pasalnya, para investor cenderung bersikap wait and see sambil menantikan data ekonomi penting. Sebut saja pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 serta pertemuan bank sentral untuk menentukan kebijakan moneternya. Selama sepekan terakhir, harga emas lebih digerakkan oleh short-term trader. Untuk ke depannya, harga emas diperkirakan masih akan terus naik oleh pembelian bank sentral di tengah usaha mengalihkan sebagian cadangan devisa mereka ke emas. "Data terakhir menunjukkan 33% permintaan emas bulanan berasal dari bank sentral yang merupakan yang tertinggi sejak 1950," ucap Lukman.