Harga emas kembali turun karena resesi ekonomi masih bisa terjadi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi membuat investor kembali menjual emas milik mereka. 

Akibatnya, pada Rabu (15/4) harga emas untuk kontrak pengiriman Juni 2020 di Commodity Exchange hingga pukul 17.12 WIB turun 1,88% di US$ 1.735,70 per ons troi. Penurunan harga emas juga terjadi pada emas di pasar spot yang turun 0,92% di US$ 1.711,01 per ons troi. 

Penurunan harga emas karena investor mengunci keuntungan setelah harga emas meningkat ke level tertinggi dalam tujuh tahun. Tapi kekhawatiran resesi ekonomi global akibat pandemi virus corona membuat kerugian. 

"Emas sedang konsolidasi keuntungan di level atas. Tetapi ada begitu banyak ketidakpastian di dunia dan begitu banyak informasi yang saling bertentangan juga mendukung harga emas," terang Jeffrey Halley, Analis Senior Pasar OANDA seperti dikutip Reuters

Baca Juga: Masuki sore hari, harga emas spot nangkring di US$ 1.713 per ons troi

Halley menambahkan, kenaikan harga emas ini karena adanya stimulus tambahan sebesar US$ 2 triliun yang diumumkan oleh Federal Reserve AS. Permintaan emas tinggi karena stimulus dari bank sentral. Emas masih dipandang sebagai lindung nilai (safe haven) terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Suku bunga yang lebih rendah juga memotong biaya. 

Harga logam mulia yang lain seperti paladium justru masih meningkat. Rabu (15/4), harga paladium pada pukul 17.12 WIB naik 0,11% di US$ 2.187,90 per ons troi. 

Ini karena pasar paladium akan kekurangan pasokan tahun ini dan tahun depan. "Meskipun proyeksi penjualan mobil anjlok setidaknya 14%," analis Standard Chartered Bank dalam riset. Logam ini berpotensi masih stabil di US$ 2.000. 

Padahal komoditas perak turun 3,49% menjadi US$ 15,77 per ons troi. Sementara platinum turun 0,18% menjadi US$ 779,80 per ons troi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana