Harga emas kian murah pasca devaluasi yuan



SINGAPURA. Harga emas semakin tertekan pada transaksi perdagangan hari ini (11/8). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran segera tergerus sebesar 1% menjadi US$ 1.093,95 per troy ounce. Pada pukul 11.20 waktu Singapura, data Bloomberg menunjukkan, harga kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.101,84 per dollar.

Padahal kemarin, harga si kuning naik ke posisi US$ 1.109,08, yang merupakan level tertinggi sejak 21 Juli lalu.

Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,5% menjadi US$ 1.097,90 per troy ounce di Comex, New York.


Kilau emas memudar setelah bank sentral China memutuskan untuk memperlemah nilai tukat acuan harian yuan ke rekor terendahnya untuk mengerek kembali tingkat ekspor. Tak ayal, langkah ini menyebabkan posisi dollar AS semakin berotot sehingga memukul tingkat permintaan emas.

"Banyak pelaku pasar yang berharap devaluasi yuan tidak hanya 1%-an, melainkan 2%. Kondisi ini akan menyebabkan dollar perkasa, di sisi lain, kebijakan ini bearish untuk emas," jelas Wallace Ng, trader Gemsha Metals Co di Shanghai.

Seperti yang sebelumnya diberitakan, China melakukan devaluasi terhadap nilai tukar harian yuan sebesar 1,9%! Ini merupakan depresiasi rekor yuan di sepanjang sejarah.

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.43 waktu Shanghai, yuan melemah hingga 1,2% menjadi 6,2848 per dollar AS. Jika dibandingkan, nilai tukar yuan di pasar onshore spot lebih lemah dibanding nilai tukar acuan yang saat ini berada di posisi 6,2298 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie