Tertekan penguatan dolar AS, harga emas berada di jalur minggu terburuk sejak Maret



KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas berada di jalur pelemahan mingguan terbesar sejak Maret 2021. Pergerakan harga emas tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang kuat dan serangkaian data ekonomi AS yang perkasa baru-baru ini. 

Jumat (4/6) pukul 16.30 WIB, harga emas spot turun 0,1% ke level US$ 1.869,10 per ons troi, setelah sempat mencapai level terendah sejak 19 Mei di US$ 1.855,59 per ons troi.

Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 melemah 0,1% ke posisi US$ 1.871,60 per ons troi. 


Tekanan bagi emas datang setelah data upah swasta di AS naik yang menimbulkan kekhawatiran tentang tapering off yang mungkin Federal Reserve lebih cepat. 

"emas telah membangun koreksi untuk waktu yang cukup lama sekarang", kata Ole Hansen, Head of Commodity Strategy Saxo Bank.

"Jika emas bertahan di atas US$ 1.825 maka pasar akan melihat koreksi saat ini hanya sebagai koreksi ringan dalam tren naik yang kuat," tambah Hansen.

Data pada hari Kamis menunjukkan, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun di bawah 400.000 pada minggu lalu. Sementara pengusaha swasta AS meningkatkan perekrutan pada bulan Mei.

Baca Juga: Harga emas melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat (4/6) pagi

Dengan data tersebut, indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam tiga minggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu yield US Treasury tenor acuan 10-tahun naik menjadi 1,63%.

Pergeseran ke kebijakan yang lebih ketat dari The Fed dapat mengurangi daya tarik emas.

Sementara itu, saham dan minyak Eropa stabil karena pasar bersiap untuk tanda-tanda lebih lanjut pemulihan ekonomi AS.

"Data non-farm payroll AS yang lebih kuat dari perkiraan memiliki ruang lingkup untuk mengurangi reli emas lebih lanjut dalam waktu dekat, terutama jika imbal hasil naik tajam, dan dolar AS menguat," kata analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan.

Di tempat lain, perak tergelincir 0,3% menjadi US$ 27,38 per ons troi dan berada di jalur untuk penurunan mingguan terbesar sejak akhir Maret.

Selanjutnya: Harga minyak mentah kompak menguat, Brent incar level di atas US$ 72 per barel

Editor: Anna Suci Perwitasari