Harga Emas Lesu, Investor Menanti Risalah Pertemuan The Fed Bulan Juni



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas datar pada hari Selasa dalam perdagangan tipis karena pasar Amerika Serikat (AS) libur. Sementara para pedagang menunggu risalah pertemuan Juni dari Federal Reserve pada hari Rabu untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur kenaikan suku bunga ke depan.

Selasa (4/7) pukul 10.00 WIB, harga emas spot sedikit berubah di level US$ 1.921,39 per ons troi. Ssementara, harga emas berjangka datar di US$ 1.929,10 per ons troi.

Volume perdagangan bisa ringan karena pasar AS libur.


"Saat ini hambatan untuk emas adalah ekspektasi pengetatan 50 bps lebih lanjut, lebih banyak penarikan likuiditas dan suku bunga relatif tetap tinggi untuk beberapa waktu setelah nilai Terminal tercapai," kata Nicholas Frappell, kepala global pasar institusional, Pengilangan ABC.

Investor melihat peluang hampir 90% dari kenaikan 25 basis poin pada bulan Juli, menurut alat Fedwatch CME, membawa suku bunga ke kisaran 5,25%-5,50% sebelum pemotongan terlihat setelah Maret pada tahun 2024.

Indeks dolar tetap stabil.

Baca Juga: Harga Emas Antam Tak Bergerak di Level Rp 1.054.000 Per Gram Pada Hari Ini (4/7)

Manufaktur AS merosot lebih lanjut pada bulan Juni ke pembacaan terendah sejak Mei 2020 per data pada hari Senin, namun tekanan harga terus menurun karena hambatan dalam rantai pasokan telah berkurang secara signifikan dan biaya pinjaman yang lebih tinggi mengurangi permintaan.

Pasar juga akan mengamati risalah pertemuan FOMC 13-14 Juni yang dirilis pada hari Rabu.

Sementara harga emas bisa pulih ke $1.940 sebelum potensi penurunan lebih rendah, "latar belakang harga tetap menjadi hambatan yang signifikan," tambah Frappell.

Diplomat keuangan top Jepang Masato Kanda mengatakan pihak berwenang melakukan kontak dekat dengan AS dan otoritas luar negeri lainnya sebagai pengganti yen yang jatuh ke level terendah hampir delapan bulan terhadap dolar minggu lalu.

Keputusan kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA) juga akan dipantau selama jam pasar Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari