Harga Emas Makin Berkilau di Tengah Situasi Ketidakpastian Global

Harga Emas Makin Berkilau di Tengah Situasi Ketidakpastian Global


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus naik dan kembali mencatat rekor tertingginya di atas level US$ 3.000 per ons troi.

Mengutip Bloomberg, Selasa (18/3) pukul 15.39 WIB, harga emas spot ada di level US$ 3.024,83 per ons troi, naik 0,81% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 3.000,60 per ons troi. Ini adalah harga tertinggi emas sepanjang masa. 

Polemik dagang negara major currency dan konflik berkelanjutan di Timur Tengah terus mendorong harga emas sebagai aset safe haven.


Founder Traderindo Wahyu Laksono melihat harga emas masih akan melaju naik. Pasalnya, saat ini ekonomi global masih penuh ketidakpastian.

Baca Juga: Kekhawatiran Ekonomi Global Dorong Harga Emas Bullish

“Jelas (emas) masih potensial sangat bullish, medium term dan long term,” ujar Wahyu kepada Kontan, Selasa (18/3). 

Sejalan dengan itu, Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menyoroti potensi resesi di Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi penurunan kepercayaan konsumen. Menurutnya, ini menjadi salah satu penyebab emas semakin diminati pasar. 

“Kebijakan tarif yang diterapkan terhadap produk dari Meksiko, Kanada, dan China telah memicu kekhawatiran akan perang dagang global, yang berpotensi menekan ekonomi global dan meningkatkan inflasi,” papar Nanang kepada Kontan.co.id, Selasa (18/3). 

Di samping itu, potensi penurunan suku bunga The Fed juga menjadi sentimen pendukung. Suku bunga yang lebih rendah dapat melemahkan dolar AS dan membuat emas menjadi lebih menarik. 

Pun konflik yang berkelanjutan di Yaman dan Gaza, menurut Nanang, ikut meningkatkan ketidakpastian global dan meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai.

Baca Juga: Harga Emas Spot Bertahan di US$3.000 Selasa (18/3) Pagi, Jelang Keputusan The Fed

Saat ini, Nanang merekomendasikan investor jangka pendek dan menengah untuk memperhatikan volatilitas harga emas. Pasalnya, menjelang pengumuman suku bunga The Fed, harga emas memiliki potensi peningkatan kembali. Memantau level support dan resistance menjadi kunci dalam menentukan titik masuk dan keluar yang optimal.

Sementara bagi investor jangka panjang, emas bisa tetap dipertahankan sebagai instrumen investasi yang menjanjikan. Menurut Nanang, emas tetap menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi AS dan ketidakpastian ekonomi global. 

“Memegang emas dalam portofolio dapat membantu diversifikasi dan melindungi nilai aset dari gejolak pasar,” kata Nanang.

Nanang memproyeksi area support emas terdekat berada di rentang US$ 2.970–2.930 per ons troi. Sementara level resistance berada di US$ 3.020–US$ 3.050.  Untuk jangka menengah, Wahyu memproyeksi emas di rentang US$ 3.100-US$ 3.500 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi