Harga emas makin kinclong didorong sentimen perang dagang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali lanjutkan penguatannya. Pada perdagangan Senin (18/02) harga emas ada di level US$ 1.328 per ons troi, naik 0,45% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 1.322 per ons troi. Emas bergerak tetap meyakinkan sementara dollar AS melemah pada perdagangan hari ini. Di mana perang dagang AS dan China lebih positif.

“Emas naik dengan tajam dan memperoleh keuntungan berdasarkan pada pelemahan dollar AS,” kata Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti kepada Kontan.co.id, Senin (18/2).

Selama beberapa bulan terakhir, mayoritas perdagangan emas dari sentimen langsung menguatnya atau melemahnya dollar AS. 


Sakti menilai penguatan emas kali ini adalah hasil langsung dari sentimen pasar yang didasari pada negosiasi perdagangan antara AS dengan China yang dilaporkan sedang membuat kemajuan dan mendekati resolusi.

Sementara, berita ini hanya memberikan pengaruh yang minor terhadap dollar AS. Hal ini juga memberikan pengaruh yang kuat pada saham AS dan pengaruh yang kuat pada metal berharga.

Menurut Sakti investor saat ini sedang merenungkan isu mana yang lebih penting untuk dapat mengubah arah pergerakan harga emas. Belakangan ini, harga logam mulia memang cenderung terkonsolidasi. Di mana perseteruan dagang AS-China berpotensi meruntuhkan harga emas ke bawah US$ 1.300 per ons troi.

Namun sebaliknya, isu-isu lain seperti perlambatan global yang mengarah ke penundaan kenaikan suku bunga The Fed, Brexit, dan masalah Venezuela, bisa menciptakan level tinggi baru bagi harga emas di tahun 2019. “Dengan semakin terdapat banyak perseteruan geopolitik yang terjadi saat ini,” tutur Sakti.

Salah satunya resolusi perang dagang yang akan mengurangi kebutuhan akan aset untuk hedging melawan potensi memanasnya isu Brexit atau Venezuela yang bisa menarik lebih banyak investor untuk membeli emas. Hal ini dinilai akan memberikan sentimen positif bagi emas untuk bisa terus lanjutkan penguatannya pada perdagangan berikutnya.

Sakti mengamati secara analisa teknikal indikator moving average exponential (EMA) dengan kondisi melebar yang menunjukkan arah harga naik. Selanjutnya pada indikator relative strengh index (RSI) berada di area 65 yang menunjukkan harga naik.

Kemudian pada indikator commodity channel index (CCI) berada di area 118 yang menunjukkan harga di area overbought. Kata Sakti, secara umum emas masih berpotensi untuk lanjutkan penguatan pada perdagangan selanjutnya.

Ia merekomendasikan beli emas selama harga di atas US$ 1.332 per ons troi. Dengan level resistance antara 1.325,37, 1.329,73, 1.341,23 dan support antara 1.313,87, 1.306,73, 1.295,23.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi