KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas spot naik lagi usai The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Di samping itu, konflik Timur Tengah yang kian memanas turut mendorong naik harga emas. Dikutip dari Trading Economics, Kamis (20/3) pukul 13.50 WIB, harga emas spot berada di level US$ 3.049,68 per ons troi. Secara harian, harga emas turun tipis 0,001%. Namun secara mingguan, meningkat 2,13%. Pada sesi pagi, harga emas sempat cetak rekor di level US$ 3.052,92 per ons troi, naik 0,2% dari hari sebelumnya. Sinyal dovish dari The Fed yang mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25%--4,5% menjadi salah satu katalis peningkatan harga emas. Dengan putusan itu, The Fed diperkirakan baru akan memangkas suku bunga pada pertengahan tahun.
Baca Juga: Masih Bullish, Harga Emas Diprediksi Lanjut Menguat usai The Fed Pangkas Suku Bunga Tanpa peningkatan suku bunga acuan, aset safe haven seperti emas jadi lebih menarik ketimbang instrumen investasi lainnya. Ditambah, proyeksi ekonomi The Fed menunjukkan pemotongan suku bunga akan terjadi dua kali dalam tahun ini. Inflasi dan tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) juga diperkirakan akan direvisi naik dan pertumbuhan ekonomi AS akan melambat di bawah batas 2% sebagai dampak kebijakan dagang Presiden AS Donald Trump. Selain itu, ketidakpastian global memperkuat daya tarik emas. Serangan udara Israel yang memutus gencatan senjata selama dua bulan belakangan diketahui menewaskan 400 orang di Gaza. Selain itu, Rusia dan Ukraina masih menunjukkan ketegangan setelah serangan terhadap fasilitas energi.