Harga emas masih bergerak di sekitar rekor tertinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat tipis di awal perdagangan pekan ini. Senin (22/7) pukul 7.17 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.426,80 per ons troi, menguat tipis daripada harga Jumat lalu pada US$ 1.426,70 per ons troi.

Harga emas ini turun tipis dari posisi tertinggi kontrak emas Agustus yang tercapai pada Kamis (18/7) di level US$ 1.428,10 per ons troi.

Sedangkan harga emas spot pagi ini pun menguat 0,06% ke US$ 1.426,28 per ons troi. Harga logam mulia ini pun masih lebih rendah ketimbang Kamis lalu di US$ 1.446,10 yang merupakan harga tertinggi emas sejak Mei 2013.


"Permintaan tidak ada dan sebagian besar orang menjual emas untuk mengambil untung," kata Brian Lan, managig director GoldSilver Central kepada Reuters. Dia mengatakan, banyak orang berusaha menyeimbangkan portofolio karena emas menjadi aset jagoan tahun ini.

Karena tingginya harga, para pedagang emas di India menawarkan diskon terbesar sejak Agustus 2016. Pedangkan mendiskon harga emas hingga sekitar US$ 33 dari harga jual domestik. Diskon ini meningkat ketimbang besaran diskon pekan sebelumnya US$ 20.

"Dalam beberapa pekan terakhir, permintaan sangat lemah. Pembuat perhiasan memiliki stok yang cukup dan mereka tidak ingin membeli di harga tertinggi," kata Chanda Venkatesh, managing director CapsGold kepada Reuters.

"Harga emas mendekati resistance kunci sekitar US$ 1.430 per ons troi dan gagal menembus. Alhasil investor trading jangka pendek mengambil peluang keuntungan," kata Michael McCarthy, chief market strategist CMC Markets.

Harga emas menguat karena penurunan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS). Posisi indeks dollar pagi ini berada di 97,14, turun tipis dari akhir pekan lalu yang masih ada di 97,15.

Indeks dollar dan harga emas menunggu penurunan suku bunga acuan Amerika yang diperkirakan akan diturunkan pada akhir bulan ini. Bahkan, sejumlah investor memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dengan agresif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati