JAKARTA. Kilau emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tengah memancar. Harga emas batangan dalam sepekan naik Rp 12.000 per gram. Kendati demikian, analis melihat pergerakan harga mulai terbatas dan bisa kembali menukik. Harga emas Antam ukuran satu gram menyentuh Rp 537.000 pada Jumat (9/1), naik 2,28% dalam sepekan. Sedangkan harga buyback naik Rp 14.000, menyentuh Rp 487.000 per gram. Data Bloomberg menunjukkan, Jumat (9/1), harga emas di pasar spot kontrak pengiriman Februari 2015 di Commodity Exchange juga naik 0,66% dibandingkan hari sebelumnya ke US$ 1.216 per ons troi. Selama sepekan, harga sudah melaju 2,5%. Walaupun indeks dollar Amerika Serikat (AS) perkasa, tapi pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen bahwa kenaikan suku bunga belum akan terjadi dalam waktu dekat, memberi angin segar bagi si kuning.
Tonny Mariano, Analis PT Harvest International Futures, memaparkan, saat ini harga emas Antam dipengaruhi oleh pelemahan rupiah yang cukup dalam. Sedangkan harga emas global sedang naik. Keduanya jelas mempengaruhi pesatnya kenaikan harga logam mulia. "Posisi emas Antam memang sedang diuntungkan," jelas Tonny. Dalam kondisi seperti ini biasanya harga cenderung stabil dalam beberapa waktu ke depan. Putu Agus Pransuamitra, Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures, melihat, pergerakan emas global ditopang kemerosotan bursa saham global. Dus, pelaku pasar mengincar emas sebagai safe haven. Harga emas spot yang naik serta nilai tukar rupiah yang merunduk menjadikan harga emas Antam berjaya. "Tapi, penguatan harga emas Antam saat ini sudah mulai terbatas," tambah Putu. Pasalnya, data pengangguran AS menunjukkan pertumbuhan yang bagus yakni hanya 5,6% atau turun dari bulan November lalu sebesar 5,8%. Posisi hold Ketika indikator ekonomi AS bagus, indeks dollar AS akan kembali naik dan menekan harga emas global. "Saat ini investor lebih baik tidak ambil posisi," imbuh Putu.