Harga Emas Masih Bullish Tahun Depan, Intip Rekomendasi Saham Emiten Emas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas menjadi salah satu komoditas logam yang berkinerja kinclong sepanjang tahun ini. Bahkan, harga emas sempat memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa pada 4 Desember 2023 yang mencapai all time high di level US$ 2.135,4 per ons troi.

Analis meyakini, penguatan harga emas mampu berlanjut tahun depan. Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, konsensus menilai harga emas dinilai akan bullish pada 2024 dengan harga rata-rata diperkirakan naik 3,2% year-on-year (YoY) ke level US$ 1.986 per ons troi.

Harga emas berpotensi meningkat ke atas level US$2.000 per ons troi ketika bank sentral, terutama bank sentral Amerika Serikat (AS) yakni Federal Reserve melakukan pelonggaran moneter.


Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia Fahressi Fahalmesta  menaikkan asumsi harga emas tahun depan  menjadi US$ 1.950 (dari sebelumnya US$ 1.600) dan tahun 2025 menjadi US$ 1.850 dari sebelumnya US$ 1.500 per ons troi.

Fahressi menilai aksi pembelian emas oleh Bank Sentral yang massif turut mendukung harga emas pada level yang tinggi, di tengah sentimen konflik geopolitik yang sedang berlangsung.  Mengingat tingginya suku bunga saat ini, pasar berekspektasi adanya penurunan suku bunga yang lebih besar pada tahun depan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Baca Juga: Kemilau Emas Masih Lanjut Tahun Depan

“Kami melihat hal ini sebagai katalis untuk mendukung harga emas,” kata Fahressi.

Proyeksi kenaikan harga emas ini turut menguntungkan emiten tambang emas seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).  

Fahressi menaikkan estimasi harga jual rata-rata alias average selling price (ASP)  emas ANTM untuk tahun ini sampai tahun 2025 sebesar masing-masing 8,2%, 17,% dan 22,0%. Sehingga, ASP emas ANTM untuk tahun ini sebesar US$ 1.895, US$ 1.935 pada 2024, dan US$ 1.886 per ons troi pada 2025.

Hendriko menilai, kenaikan rata-rata harga emas secara tahunan ini, serta potensi peningkatan yang masih berpotensi berlanjut ke depan, dapat menguntungkan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) sebagai salah satu emiten penambang emas. ARCI berpotensi mengalami kenaikan harga jual rata-rata seiring dengan kenaikan harga emas dunia.

Jika melihat data operasional sejak 2020, ASP emas ARCI memiliki korelasi positif yang cukup besar jika dibandingkan dengan pergerakan harga emas dunia. Menggunakan asumsi volume penjualan sebesar 180.000 oz dan asumsi ASP sebesar US$ 1.986 per oz, ARCI berpotensi membukukan penjualan sebesar US$ 357,5 juta pada  tahun depan.

Selain kenaikan harga emas, ARCI juga akan diuntungkan dari peningkatan produksi setelah pemulihan pit Araren. Pit yang menyumbang sekitar 40–50% dari total produksi ARCI ini sempat mengalami kerusakan pada awal 2022 sehingga menurunkan volume dan margin perusahaan. ARCI juga termasuk dalam emiten pertambangan emas dengan jumlah cadangan terbesar bersama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi, investor bisa mencermati saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA). Sebagai dari proksi sektor emas serta ketidakstabilan dari situasi geopolitik global yang cukup berpengaruh dan sensitif terhadap harga emas, HRTA cukup menarik untuk dilirik sebagai saham alternatif pilihan yang memiliki hubungan dengan emas.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tetap Stagnan di Level Rp 1.107.000 Per Gram, Senin (11/12)

Leonardo merekomendasikan buy saham HRTA. “Untuk time frame 12 bulan kira-kira target harga Rp 590 masih feasible untuk HRTA,” kata Leonardo kepada Kontan.co.id, Minggu (10/12).  Rekomendasi HRTA juga didorong oleh pertumbuhan kinerja yang solid dan pertumbuhan pangsa pasar (market share) yang konsisten. Performa ini bisa terus berkelanjutan apabila disertai dengan pertumbuhan ekspor yang solid dan kuat serta ekspansi di jaringan toko retail dan toko gadai emas HRTA yang konsisten dan berkelanjutan.

Adapun HRTA baru saja kembali melanjutkan kerja sama ekspor perhiasan emas ke India di kuartal keempat tahun ini. 

HRTA telah memperpanjang kontrak kerja sama ekspor dengan LP Commodities Private Limited (LPCPL) dari periode 16 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023. Perpanjangan kontrak ini merupakan keberlanjutan kerja sama yang dilakukan sebelumnya yang telah dimulai sejak 25 Mei 2023.

Sementara Fahressi merekomendasikan buy saham ANTM dengan target harga Rp 2.200 per saham. 

“Kami melihat harga emas saat ini masih relatif tinggi dan ekspektasi akan berlanjutnya tren di tahun depan masih menjadi katalis positif bagi ANTM,” terang Fahressi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi