KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot per 3 September 2021, pukul 18.55 WIB berada di angka US$ 1.815 per ons troi. Angka ini kembali naik, setelah sebelumnya berada di level US$ 1.700-an di bulan lalu. Untuk saat ini Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menilai, prospek harga emas masih akan cerah ke depannya, karena masih berperan sebagai safe haven di tengah ketidakpastian akibat Covid-19. Akan tetapi, ia menilai, kalau harga emas tidak akan bisa melampaui harga tertingginya pada tahun 2020. “Kondisi ekonomi global yang membaik, yang kemudian diikuti oleh kebijakan bank sentral yang mulai mengurangi kebijakan akomodatif-nya, akan mengurangi pamor emas sebagai investasi alternatif,” jelas Alwi kepada Kontan, Jumat (3/9).
Sentimen dari kebijakan The Fed, yang akan mengurangi program pembelian asetnya sebesar US$ 120 miliar per bulannya, juga dinilai Alwi akan mengangkat nilai tukar dolar AS, karena yield obligasi AS yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. Baca Juga: Harga minyak ditutup naik 2% di tengah harapan pemulihan ekonomi dan pelemahan dolar Ia menaksir, ketika dolar menguat, maka harga emas akan menjadi mahal bagi pemegang mata uang non-dolar. Selain itu, menurutnya kenaikan imbal hasil obligasi AS bisa menyebabkan investor keluar dari emas, yang notabene merupakan aset yang tidak memiliki imbal hasil.