Harga emas melambung makin tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melambung makin tinggi. Selasa (25/6) pukul 7.48 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange menguat 0,89% ke US$ 1.430,80 per ons troi dari harga kemarin pada US$ 1.418,20 per ons troi dan merupakan harga tertinggi.

Harga emas ini berada di atas level US$ 1.400 sejak Jumat pekan lalu. Harga emas melonjak dalam empat hari perdagangan akibat kenaikan tensi geopolitik Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Harga emas spot pun melonjak mendekati harga emas berjangka. Pagi ini, harga emas spot berada di US$ 1.424,42. Harga emas spot naik 0,33% dari posisi kemarin dan merupakan level tertinggi sejak Mei 2013, atau dalam lebih dari enam tahun terakhir.


Lonjakan harga meas ini juga terjadi di tengah pelemahan indeks dollar. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini turun dalam lima hari perdagangan berturut-turut. Bahkan, saat ini indeks dollar berada di 95,96, dari pekan lalu 97,64.

Alex Turro, market strategist RJO Futures mengatakan, harga emas naik akibat pelemahan dollar dan kenaikan permintaan safe haven akibat ancaman sanksi baru Iran dari Presiden AS Donald Trump. "Emas juga ditopang oleh rencana pemangkasan suku bunga bank-bank sentral," kata Turro kepada Reuters.

Sepanjang bulan Juni ini, harga emas menguat 9,07% atau naik US$ 119 per ons troi. "Ini adalah momentum naik kuat yang sejalan dengan kenaikan pembelian ETF emas dan pelemahan dollar," ungkap Edward Meir, analis INTL FCStone.

Kenaikan SPDR Gold Trust yang merupakan ETF beraset emas mencapai 4,6% pada Jumat lalu. Ini merupakan kenaikan harian terbesar sejak September 2008.

Bulan ini, Federal Reserve dan European Central Bank mengindikasikan potensi pelonggaran kebijakan moneter untuk menghadapi perlambatan ekonomi. Investor pun menunggu hasil pertemuan AS-China soal perdagangan pada G20 akhir pekan ini. "Konflik perdagangan AS-China tidak akan kemana-mana. Ini ditambah dengan konflik Iran yang mulai memanas. Inilah sebabnyak orang mencari emas sebagai safe haven," kata seorang analis kepada Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati