Harga Emas Melejit, Nilai Cadangan Emas di BI Meningkat pada April 2024



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Posisi cadangan devisa Indonesia kembali turun pada April 2024. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa periode tersebut mencapai U$S 136,2 miliar, turun dibandingkan posisi Maret yang sebesar U$S 140,4 miliar.

Bila dilihat dari komponennya, hanya komponen cadangan emas moneter yang mengalami peningkatan.

Melansir dari data Spesial Data Dissemination Standard (SDDS) BI, komponen cadangan emas pada April 2024 mencapai US$ 5,85 miliar, atau naik dari bulan sebelumnya yang sebesar U$S 5,54 miliar.


Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, cadangan emas di BI meningkat sejalan dengan harga emas internasional meningkat tajam sekitar 14% di tahun ini.

“Sehingga hal tersebut menyebabkan permintaan komponen cadangan devisa emas juga cenderung meningkat,” tutur Josua kepada Kontan, Minggu (12/5).

Baca Juga: Ini Bank Sentral Pemilik Cadangan Emas terbesar di Dunia

Meski demikian, Josua belum bisa memastikan arah pergrakan harga emas internasional ke depannya. Hal ini karena kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian, terutama dipengaruhi tensi geopolitik di Timur Tengah yang belum bisa diprediksi apakah akan mereda atau justru memburuk.

Namun, ia memperkirakan harga emas di pasar internasional akan mencapai puncaknya pada kuartal IV 2024 yakni dikisaran U$S 2.400 per troy onz dari posisi saat ini di level U$S 2.361 per troy onz.

“Dengan ruang penurunan suku bunga AS masih terbuka pada tahun ini yang juga akan cenderung mendorong potensi aliran investasi global pada aset-aset yang berisiko,” kata Josua.

Adapun, komponen cadangan devisa BI dari valuta asing (valas) tercatat mengalami penurunan paling tinggi. Penurunan ini disusul komponen cadangan devisa lainnya seperti IMF Reserve Position, komponen Special Drawing Rights (SDRs), dan komponen aset cadangan lainnya yang juga tercatat mengalami penurunan.

Cadangan devisa dari valuta asing pada April 2024 tercatat sebesar U$S 121,34 miliar, turun dari bulan sebelumnya yang senilai US$ 125,78 miliar.

Josua menilai, penurunan komponen cadangan devisa valas pada bulan April 2024 dipengaruhi tren penguatan dollar AS terhadap mata uang dunia termasuk mata uang utama seperti euro, ten, pondsterling.

“Meningkatnya mata uang dunia tersebut di tengah meningkatnya risk off sentiment akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta arah suku bunga AS yang cenderung higher-for-longer,” ungkapnya.

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Diprediksi Menyusut Hingga Semester I 2024

Sementara iru, IMF Reserve Position pada April 2024 tercatat sebesar U$S 1,045 miliar, atau turun dari bulan sebelumnya yang sebesar U$S 1,050 miliar.

Sedangkan SDRs tercatat sebesar U$S 7,33 miliar, atau turun dari bulan sebelumnya yang sebesar U$S 7,36 miliar.

Kemudian, komponen aset cadangan lainnya tercatat sebesar U$S 640,96 juta, atau turun dari bulan sebelumnya yang sebesar U$S 641,71 juta.

Untuk diketahui, cadangan emas moneter merupakan persediaan emas yang dimiliki oleh bank sentral. Bentuknya berupa emas batangan yang memenuhi persyaratan internasional tertentu, seperti London Good Delivery (LGD).

Selain itu, yang termasuk cadangan emas adalah emas murni, serta mata uang emas yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat