Harga Emas Melemah Karena Investor Fokus pada Data Pekerjaan AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada hari Selasa setelah naik 1% pada perdagangan kemarin. Investor menunggu data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kesehatan pasar tenaga kerja. Data ini juga akan menunjukkan sinyal apakah akan menghalangi Federal Reserve untuk memotong suku bunga pada bulan September.

Selasa (4/6) pukul 15.26 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi US$ 2.335,97 per ons troi. Harga menyentuh level terendah dalam hampir sebulan pada hari Senin sebelum ditutup melonjak 1%.

Harga emas berjangka AS turun 0,6% menjadi US$ 2.355,50 per ons troi.


Laporan ketenagakerjaan ADP akan dirilis pada hari Rabu sebelum rilis data non-farm payrolls pada hari Jumat.

“Jika data payrolls berada di atas 200.000, dan ini cukup menggembirakan, maka harga emas mungkin akan merosot lebih jauh dan bahkan menembus level support US$ 2.320,” kata Kelvin Wong, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di OANDA kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Selasa 4 Juni 2024, Cek Daftarnya di Sini

Dia menambahkan, faktor teknikal masih positif setidaknya dalam waktu dekat karena masih terdukung di level support US$ 2.320. "Pemantulan kemarin diperkuat oleh angka manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan, yang juga menyebabkan imbal hasil turun," kata Wong.

Sementara itu, di negara konsumen emas utama India, pasar saham mengalami aksi jual tajam setelah penghitungan suara awal menunjukkan aliansi Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi tidak menuju kemenangan telak seperti yang diperkirakan.

Ahli strategi komoditas ANZ Soni Kumari mengatakan, tepat sebelum hasil pemilu diumumkan atau selama periode pemilu, permintaan emas akan melemah karena pembatasan transaksi tunai.

Baca Juga: Sebulan Naik 2,74%, Harga Emas Hari Ini Melompat (4 Juni 2024)

"Jadi setelah pemilu selesai, kita bisa memperkirakan akan ada permintaan yang terpendam karena musim pernikahan masih belum berakhir,” kata Kumari. Dia menambahkan bahwa jika pasar saham terus anjlok, akan ada sejumlah dana yang masuk ke emas juga.

Di antara logam mulia lainnya, perak spot turun 2,5% menjadi US$ 30,01 per ons troi, platinum turun 0,4% ke US$ 1.008 dan paladium turun 0,3% menjadi US$ 915.

“Pemerintahan Modi lebih fokus pada pertumbuhan industri seperti (proyek) tenaga surya. Ketika permintaan industri meningkat, perak akan mendapatkan keuntungan,” kata Ajay Kedia, direktur Kedia Commodities, Mumbai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati