Harga Emas Melemah, Pasar Tunggu Data AS dan Sinyal Pemangkasan Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas tergelincir pada perdagangan Selasa setelah sempat menyentuh level tertinggi enam pekan pada sesi sebelumnya. Tekanan terjadi akibat kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS serta aksi ambil untung (profit-taking), sementara investor menanti sederet data ekonomi untuk melihat arah kebijakan moneter bank sentral AS.

Harga emas spot turun 0,3% menjadi US$4.218,71 per troy ounce pada pukul 06.21 GMT. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember melemah 0,6% ke US$4.250,70 per troy ounce.

Imbal hasil obligasi AS tekan daya tarik emas

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun berada di dekat level tertinggi dua pekan, mengurangi daya tarik emas sebagai aset non-bunga (non-yielding).


“Kinerja emas hari ini cenderung lemah, tetapi gambaran fundamental tidak berubah, termasuk ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, yang seharusnya mendukung emas dari perspektif imbal hasil,” ujar Tim Waterer, Kepala Analis Pasar KCM Trade.

Baca Juga: Harga Emas Melemah Dipicu Kenaikan Imbal Hasil US Treasury dan Aksi Ambil Untung

Menurut Waterer, pelaku pasar berhati-hati menjelang pernyataan sejumlah pejabat bank sentral. Ketua The Fed Jerome Powell diperkirakan tidak akan bersikap agresif dovish seperti beberapa rekan pejabatnya.

Selain itu, data core PCE (Personal Consumption Expenditures), ukuran inflasi favorit The Fed yang akan dirilis Jumat diperkirakan tetap stabil.

Powell sendiri, dalam pidatonya di Stanford University pada Senin malam, tidak mengomentari ekonomi maupun kebijakan moneter.

Pasar Tunggu Data Tenaga Kerja dan Inflasi

Sejumlah data penting AS yang dinanti pekan ini antara lain:

  • Laporan pekerjaan ADP untuk November (Rabu)

  • Indeks PCE September (Jumat), yang sempat tertunda

Baca Juga: Kripto Runtuh, Emas dan Perak Justru 'Pesta Pora' Cetak Rekor Baru

Pelaku pasar saat ini menilai terdapat peluang 88% pemangkasan suku bunga pada Desember, menurut CME FedWatch Tool.

Politik Tambahkan Sentimen Dovish

Dari sisi politik, Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menyatakan kesediaannya menjadi Ketua The Fed.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menandai kemungkinan nominasi resmi sebelum Natal. Hassett, seperti Presiden Donald Trump, mendukung kebijakan suku bunga rendah.

Suku bunga yang lebih rendah umumnya menguntungkan emas, karena menurunkan biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil.

Investor Institusi Menambah Kepemilikan

Dana ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, melaporkan peningkatan kepemilikan sebesar 0,44% menjadi 1.050,01 ton pada Senin, dari 1.045,43 ton pada Jumat sebelumnya.

Kenaikan ini menunjukkan masih adanya minat beli dari investor institusi di tengah fluktuasi harga.

Baca Juga: Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Enam Pekan Senin (1/12), Perak Cetak Rekor Baru

Logam Mulia Lain Ikut Terkoreksi

Harga logam mulia lainnya bergerak melemah:

  • Perak turun 1,3% ke US$57,24 per ounce

  • Platinum turun 0,9% ke US$1.643,10

  • Palladium turun 0,4% ke US$1.419,50

TAG: